Jakarta (Antara Bali) - Tahun Baru Imlek 2567 menandai dimulainya tahun Monyet dengan unsur api.
Menurut Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo, monyet melambangkan binatang yang cerdas, banyak akal, kreatif, sedikit nakal, tidak gampang menyerah dan aktif. Sedangkan unsur api menggambarkan kobaran semangat dan kepemimpinan.
"Diharapkan menjadi tahun yang baik untuk orang kreatif, cerdas dan semangat," kata Budi usai perayaan Tahun Baru Imlek 2567 di Kelenteng Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin.
"Tetapi itu semua hanya simbol. Jangan lupa bahwa kesuksesan banyak faktornya, tidak mungkin orang sukses terus dalam setahun penuh. Saya percaya pasti ada Yin dan Yang, keseimbangan," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa orang Tionghoa senang dengan simbolisasi sehingga ada daur 12 tahun masing-masing dengan 12 penamaan binatang sedangkan serta lima elemen perbintangan Tionghoa yakni kayu, api, bumi, logam, dan air. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Menurut Sekretaris Dewan Rohaniwan Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) Budi Santoso Tanuwibowo, monyet melambangkan binatang yang cerdas, banyak akal, kreatif, sedikit nakal, tidak gampang menyerah dan aktif. Sedangkan unsur api menggambarkan kobaran semangat dan kepemimpinan.
"Diharapkan menjadi tahun yang baik untuk orang kreatif, cerdas dan semangat," kata Budi usai perayaan Tahun Baru Imlek 2567 di Kelenteng Kong Miao Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin.
"Tetapi itu semua hanya simbol. Jangan lupa bahwa kesuksesan banyak faktornya, tidak mungkin orang sukses terus dalam setahun penuh. Saya percaya pasti ada Yin dan Yang, keseimbangan," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa orang Tionghoa senang dengan simbolisasi sehingga ada daur 12 tahun masing-masing dengan 12 penamaan binatang sedangkan serta lima elemen perbintangan Tionghoa yakni kayu, api, bumi, logam, dan air. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016