Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata secara gencar lakukan promosi pariwisata Tanah Air, salah satunya ke negara Tiongkok yang berpotensi besar masyarakatnya berlibur ke Indonesia.

"Untuk tahun 2016 kami menargetkan kunjungan wisatawan Tiongkok sebanyak 1,7 juta, dan di tahun 2019 sebanyak dua juta orang," kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Multikultur, Kemerterian Pariwisata Hari Untoro Dradjat di sela "gala dinner" bersama wisatawan Tiongkok di Kuta, Bali, Minggu malam.

Ia mengatakan dalam setahun saja ada sekitar 12 juta orang Tiongkok yang bepergian ke seluruh kawasan Asia Pasifik. Dari jumlah tersebut Indonesia harus merebutnya minimal per tahun sebanyak dua juta orang.

Menurut dia, untuk memenuhi target tersebut, Kementerian Pariwisata memanfaatkan momentum untuk menyambut 400 wisatawan asal Tiongkok yang ingin merayakan Imlek di Bali, dikemas dalam acara "Imlek Festival di Bali".

"Mereka ingin merayakan Imlek di wilayah yang sedikit hangat karena di daerahnya saat ini sedang musim dingin. Dan salah satu pilihan mereka adalah Bali dan Indonesia umumnya," ujarnya.

Itulah sebabnya Kemernterian Pariwisata secara khusus menyambut ratusan wisatawan asal Tiongkok yang merayakan Imlek di Bali dengan memberikan ribuan cinderamata sebagai tanda kenang-kenangan bagi mereka.

Dengan sambutan yang hangat tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan Tiongkok untuk datang ke Indonesia dan Bali khususnya. Ada enam ribu cinderamata disiapkan yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan saat kembali ke negaranya.

Hari Untoro lebih lanjut mengatakan saat ini diperkirakan ada 1.000 lebih warga Tiongkok yang merayakan Imlek di Bali. Mereka umumnya berasal dari Beijing dan Provinsi Heilonggijang karena kedua daerah tersebut suhunya berada di bawah 15 derajat celsius.

Mereka lebih suka Imlek di daerah hangat utamanya di Indonesia dan Bali khususnya. Saat festival Imlek di Bali, didominasi oleh wisatawan dari dua daerah tersebut yakni sekitar 1.000 orang lebih, di antaranya dari Beijing 500 orang.

Di bulan Februari ini pemerintah menargetkan 200 ribu orang. Rata-rata orang Tiongkok membelanjakan uangnya selama berada di Indonesia sekitar 1.200 dolar AS.

Dikatakann bila dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia masih kalah jauh untuk merebut pasar Tiongkok. Di Thailand saja dalam setahun mampu merebut delapan juta wisatawan asal negeri tirai bambu.

"Kalau mereka suka Thailand, maka seharusnya mereka juga suka dengan Indonesia terutama Bali. Kita harus bisa mengalahkan negara tetangga itu," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016