Kuta (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta agar gudang dan logistik yang dikelola PT Angkasa Pura Logistik dilengkapi mesin pemindai atau X-ray untuk mendeteksi masuknya narkoba dan barang berbahaya lainnya.
"Saya sudah tegaskan kepada pengelola logistik harus pakai itu (X-ray)," katanya usai meresmikan gudang dan logistik "Bali Logistics Park" di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengingatkan agar jangan sampai barang haram itu diselundupkan melalui paket kiriman yang tiba di gudang logistik tersebut.
Sudikerta bahkan meminta kepada pengelola untuk menyiapkan anjing pelacak apabila diperlukan.
"Nanti akan saya awasi dan kawal juga," tegas mantan Wakil Bupati Badung itu.
Sebagai daerah tujuan wisata dunia, Bali sendiri merupakan salah satu target peredaran narkotika.
Data dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, selama 2015 telah menggagalkan sembilan kasus penyelundupan narkotika dengan berat total 2.321 gram.
Jumlah temuan itu menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 22 kasus.
Sebagian besar pelaku yang berupaya menyelundupkan narkotika ke Bali melalui udara itu adalah penumpang warga negara asing dengan total perkiraan nilai barang sitaan itu mencapai hampir Rp4,2 miliar.
Direktur Utama Angkasa Pura Logistik, Irwan Garniwa menyatakan pihaknya akan melakukan langkah antisipatif menangkal masuknya peredaran narkoba.
Bali Logistics Park itu dibangun pada lahan seluas 1,6 hektare dengan luas bangunan mencapai 7.200 meter persegi yang dikerjakan selama sembilan bulan.
Bangunan megah itu terdiri dari delapan unit gudang dengan tiap unit masing-masing seluas 960 meter persegi.
Gudang logistik itu diharapkan memapu menampung sekitar 5.000 kilogram per meter persegi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya sudah tegaskan kepada pengelola logistik harus pakai itu (X-ray)," katanya usai meresmikan gudang dan logistik "Bali Logistics Park" di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Ia mengingatkan agar jangan sampai barang haram itu diselundupkan melalui paket kiriman yang tiba di gudang logistik tersebut.
Sudikerta bahkan meminta kepada pengelola untuk menyiapkan anjing pelacak apabila diperlukan.
"Nanti akan saya awasi dan kawal juga," tegas mantan Wakil Bupati Badung itu.
Sebagai daerah tujuan wisata dunia, Bali sendiri merupakan salah satu target peredaran narkotika.
Data dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Ngurah Rai, Bali, selama 2015 telah menggagalkan sembilan kasus penyelundupan narkotika dengan berat total 2.321 gram.
Jumlah temuan itu menurun dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 22 kasus.
Sebagian besar pelaku yang berupaya menyelundupkan narkotika ke Bali melalui udara itu adalah penumpang warga negara asing dengan total perkiraan nilai barang sitaan itu mencapai hampir Rp4,2 miliar.
Direktur Utama Angkasa Pura Logistik, Irwan Garniwa menyatakan pihaknya akan melakukan langkah antisipatif menangkal masuknya peredaran narkoba.
Bali Logistics Park itu dibangun pada lahan seluas 1,6 hektare dengan luas bangunan mencapai 7.200 meter persegi yang dikerjakan selama sembilan bulan.
Bangunan megah itu terdiri dari delapan unit gudang dengan tiap unit masing-masing seluas 960 meter persegi.
Gudang logistik itu diharapkan memapu menampung sekitar 5.000 kilogram per meter persegi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016