Mangupura (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Badung, Bali, mendorong pemerintah di daerah itu untuk meningkatkan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisonal menjelang Hari Raya Imlek dan Hari Raya Umat Hindu (Galungan dan Kuningan).

"Upaya ini dilakukan agar ketersediaan barang menjelang hari raya berlangsung lancar dan tidak terjadi lonjakan harga barang yang dapat mengakibatkan inflasi," kata Kepala BPS Kabupaten Badung, Dewa Made Suambara, di Mangupura, Rabu.

Pihaknya juga mendorong segenap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang membidangi perekonomian agar mengintensifkan komoditas barang agar distribusinya tetap lancar.

Selain memantau harga barang, pihaknya juga mengharapkan pemerintah secara berkesinambungan melakukan pasar murah dan membangun jejaring pemasaran produk untuk menjaga kestabilan harga barang kebutuhan pokok.

"Upaya ini menjadi langkah strategis untuk menekan lonjakan harga saat permintaan meningkat dan harus diimbangi dengan ketersediaan barang menjelang hari raya," ujarnya.

Ia menilai, sejauh ini penyebab inflasi di sejumlah daerah akibat adanya kenaikan sejumlah komoditas barang seperti bawang merah, ayam potong, cabai rawit, beras, baju kaos, transportasi udara dan telur ayam buras.

"Sedangkan penyebab deflasi menurut kami disebabkan karena menurunnya harga ikan segar dan bahan bakar minyak (bensin)," katanya.

Ia mencatat, Bali sempat terjadi inflasi pada 1 Januari 2015 hingga 1 Januari 2016 mencapai 0,58 persen, namun masih dibawah nasional.

"Saya berharap dengan adanya TPID dapat menekan inflasi di Kabupaten Badung khusunya dan Bali umumnya," katanya.

Pihanya optimis, menjelang hari raya ini TPID Badung mampu menekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok dengan langkah-langkah strategis yang sudah disusun secara teliti dan proporsional. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016