Kuta (Antara Bali) - Sejumlah wisatawan mancanegara yang tengah berlibur di Bali mengapresiasi upaya peningkatan pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian untuk mencegah serangan teroris.
"Banyak pengamanan di Bali membuat kami merasa aman," kata wisatawan dari Adelaide, Australia, Agnes ditemui di kawasan Monumen Peringatan Tragedi Bom Bali I di Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Agnes yang tiba di Bali pada Kamis (21/1) malam bersama keluarganya merasa tidak takut datang ke Pulau Dewata pascaserangan teroris di Jakarta mengingat jarak dengan Bali yang cukup jauh.
"Saya baru tiba semalam setelah dari Vietnam. Kami tidak takut sedikitpun karena jarak Jakarta dan Bali itu jauh. Kami sudah tiga kali ke Bali," ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Catherine, wisatawan dari Quebec, Kanada, yang berkunjung ke Bali bersama saudari kembarnya.
"Kami tidak takut. Setelah dari Bali, kami bahkan akan ke Jakarta," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut bisa terjadi di mana dan kapan saja sehingga dirinya tidak takut dengan peristiwa yang tidak diketahui tersebut.
"Kita bisa saja mati, tetapi kami tidak pernah tahu. Itu hanya karena kita berada di tempat dan waktu yang tidak tepat kecuali di rumah saja menonton televisi," ucapnya santai.
Mereka mengharapkan adanya pengetatan dan peningkatan keamanan dilakukan secara terus menurus untuk menjamin keamanan wisatawan.
Meski terlihat merepotkan dan membutuhkan waktu, mereka memaklumi peningkatan keamanan dari polisi tersebut.
"Itu bagus demi keamanan bersama," ujar Catherine.
Pantauan Antara di sekitar kawasan Kuta, meski banyak petugas kepolisian bersenjata lengkap, namun hal itu tidak mengganggu aktivitas turis di Pantai Kuta.
Mereka tetap melakukan aktivitas berjemur, bermain selancar atau sekedar berjalan-jalan di sekitar pantai berpasir putih tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Banyak pengamanan di Bali membuat kami merasa aman," kata wisatawan dari Adelaide, Australia, Agnes ditemui di kawasan Monumen Peringatan Tragedi Bom Bali I di Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Agnes yang tiba di Bali pada Kamis (21/1) malam bersama keluarganya merasa tidak takut datang ke Pulau Dewata pascaserangan teroris di Jakarta mengingat jarak dengan Bali yang cukup jauh.
"Saya baru tiba semalam setelah dari Vietnam. Kami tidak takut sedikitpun karena jarak Jakarta dan Bali itu jauh. Kami sudah tiga kali ke Bali," ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Catherine, wisatawan dari Quebec, Kanada, yang berkunjung ke Bali bersama saudari kembarnya.
"Kami tidak takut. Setelah dari Bali, kami bahkan akan ke Jakarta," katanya.
Menurut dia, peristiwa tersebut bisa terjadi di mana dan kapan saja sehingga dirinya tidak takut dengan peristiwa yang tidak diketahui tersebut.
"Kita bisa saja mati, tetapi kami tidak pernah tahu. Itu hanya karena kita berada di tempat dan waktu yang tidak tepat kecuali di rumah saja menonton televisi," ucapnya santai.
Mereka mengharapkan adanya pengetatan dan peningkatan keamanan dilakukan secara terus menurus untuk menjamin keamanan wisatawan.
Meski terlihat merepotkan dan membutuhkan waktu, mereka memaklumi peningkatan keamanan dari polisi tersebut.
"Itu bagus demi keamanan bersama," ujar Catherine.
Pantauan Antara di sekitar kawasan Kuta, meski banyak petugas kepolisian bersenjata lengkap, namun hal itu tidak mengganggu aktivitas turis di Pantai Kuta.
Mereka tetap melakukan aktivitas berjemur, bermain selancar atau sekedar berjalan-jalan di sekitar pantai berpasir putih tersebut. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016