Cleveland, AS (Antara Bali/Reuters) - Seorang petugas Kebun Binatang Ohio pada Kamis mengatakan bahwa Sarah, cheetah yang pernah disebut sebagai mamalia tercepat di dunia oleh majalah National Geographic pada 2012, meninggal dalam umur 15.

 Taman Satwa dan Botani Cincinnati mengatakan dalam pernyataannya bahwa suntikan mati dilakukan pada Rabu terhadap satwa betina itu sehubungan dengan kemunduran kesehatannya dan masa hidup jenis satwa tersebut rata-rata adalah 12 tahun.

Sarah dijuluki sebagai cheetah tercepat di dunia ketika ia berlari dalam jarak 100 meter dengan waktu tempuh 5.95 detik, ketika diambil gambarnya oleh National Geographic, mengalahkan rekornya sendiri pada 2009 yaitu 6.13 detik.

Kamera mengikuti gerak lari Sarah yang memecahkan rekor ketika mengejar mainan anjing-anjingan yang dirancang khusus oleh Dewan Teknik AS Track and Field yang menangani olahraga lari dan jalan.

Rekor tersebut lebih cepat tiga detik dibandingkan atlit lari Usain Bolt dari Jamaica yang memecahkan rekor untuk jarak yang sama.

Sarah dibawa ke Ohio pada saat berumur enam tahun oleh Cathryn Hilker pendiri program Duta Kucing Kebun Binatang.

Ia merupakan bayi cheetah pertama yang diasuh bersama dengan anak anjing bernama Alexa yang menjadi rekan berlatihnya untuk mempengaruhinya agar berperilaku lebih jinak.

"Ia hidup dengan bahagia dan menjadi duta luar biasa bagi jenisnya," kata Linda Castaneda, kepala pelatih pada program Duta Kucing di kebun binatang Cincinnati.

Castaneda mengatakan bahwa Sarah memiliki "mimik wajah luar biasa" untuk berkomunikasi seperti yang diinginkannya.

Jumlah cheetah turun drastis diperkirakan hanya ada antara 9.000 hingga 12.000 ekor di seluruh dunia dibanding 100.000 cheetah pada tahun 1900-an, kata petugas kebun binatang. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016