Malang (Antara Bali) - Arema Cronus Indonesia Malang gagal ke final
Piala Jenderal Sudirman setelah dikalahkan Mitra Kukar 2-3 dalam drama
adu penalti leg kedua di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang,
Minggu malam.
Kesempatan tendangan terakhir Mitra Kukar akhirnya diabaikan setelah penjaga gawang Mitra menggagalkan tendangan penalti Cristian Gonzales tepat pada pelukannya.
Dari lima tendangan penalti Arema, hanya dua yang membobol gawang Mitra yang dikawal Shahar Ginanjar, yakni dari Esteban Vuscarra dan Samsul Arif. Sementara tiga lain dari I Gede Sukadana, Hendro Siswanto dan Cristian Gonzales mampu dibaca Shahar.
Sebaliknya, empat tendangan penalti Mitra Kukar hanya tendangan Rudolf Y Basna yang melenceng di sisi kanan gawang Kurnia Meiga. Sementara tendangan Patrick Dos Santos, Rodrigo Dos Santos dan Zulkifli Syukur dengan mudah menerobos gawang Kurnia Meiga.
Drama adu penalti harus dilakukan setelah dua kali 45 menit pertandingan normal, agregat gol kedua tim sama, yakni 3. Meski menang 2-1, Arema gagal melaju otomatis ke final karena kalah 0-1 pada leg pertama.
Permainan keras dan cepat membuat pemain kedua tim sering terlibat adu mulut maupun fisik dan puncaknya pada menit ke-14, wasit menunjuk titik putih penalti setelah Esteban Viscarra dijatuhkan Arthur Cunna di kotak terlarang.
Cristian Gonzales yang dipercaya mengeksekusi penalti dengan sempurna membobol gawang Shahar pada menit 15. 1-0 untuk Arema.
Mira lalu menyamakan kedudukan 1-1 setelah Arthur Cunna yang tak terkawal dengan mudah membobol gawang Kurnia Meiga pada menit 31.
Pada menit 45, Cristian Gonzales yang menerima umpan Dendy Santoso dengan mudah mengoyak gawang Shahar lewat sundulan. Kedudukan berubah 2-1.
Memasuki 45 menit babak kedua, tempo permainan kedua tim kian tinggi, namun emosi pemain lebih terkontrol dibanding babak pertama. Serangan demi serangan terus dilancarkan dan permainan terbuka juga diperagakan kedua tim. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Kesempatan tendangan terakhir Mitra Kukar akhirnya diabaikan setelah penjaga gawang Mitra menggagalkan tendangan penalti Cristian Gonzales tepat pada pelukannya.
Dari lima tendangan penalti Arema, hanya dua yang membobol gawang Mitra yang dikawal Shahar Ginanjar, yakni dari Esteban Vuscarra dan Samsul Arif. Sementara tiga lain dari I Gede Sukadana, Hendro Siswanto dan Cristian Gonzales mampu dibaca Shahar.
Sebaliknya, empat tendangan penalti Mitra Kukar hanya tendangan Rudolf Y Basna yang melenceng di sisi kanan gawang Kurnia Meiga. Sementara tendangan Patrick Dos Santos, Rodrigo Dos Santos dan Zulkifli Syukur dengan mudah menerobos gawang Kurnia Meiga.
Drama adu penalti harus dilakukan setelah dua kali 45 menit pertandingan normal, agregat gol kedua tim sama, yakni 3. Meski menang 2-1, Arema gagal melaju otomatis ke final karena kalah 0-1 pada leg pertama.
Permainan keras dan cepat membuat pemain kedua tim sering terlibat adu mulut maupun fisik dan puncaknya pada menit ke-14, wasit menunjuk titik putih penalti setelah Esteban Viscarra dijatuhkan Arthur Cunna di kotak terlarang.
Cristian Gonzales yang dipercaya mengeksekusi penalti dengan sempurna membobol gawang Shahar pada menit 15. 1-0 untuk Arema.
Mira lalu menyamakan kedudukan 1-1 setelah Arthur Cunna yang tak terkawal dengan mudah membobol gawang Kurnia Meiga pada menit 31.
Pada menit 45, Cristian Gonzales yang menerima umpan Dendy Santoso dengan mudah mengoyak gawang Shahar lewat sundulan. Kedudukan berubah 2-1.
Memasuki 45 menit babak kedua, tempo permainan kedua tim kian tinggi, namun emosi pemain lebih terkontrol dibanding babak pertama. Serangan demi serangan terus dilancarkan dan permainan terbuka juga diperagakan kedua tim. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016