Singaraja (Antara Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali melibatkan sebanyak 13 dokter menyusun proposal pendirian Program Studi Kedokteran di salah satu perguruan tinggi pendidikan terbesar di tanah air itu.
"Kami melibatkan tenaga ahli dalam bidangnya langsung menunjukkan keseriusan kami mendirikan Prodi Kedokteran yang sangat dinanti-nanti masyarakat di Bali bagian utara," kata Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, Sabtu.
Ia memaparkan, sebelumnya proposal sempat diajukan ulang ke pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang memerlukan proses cukup panjang dan ketat.
Padahal, kata dia, dukungan serius telah ditunjukkan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng, apalagi, nantinya jika Prodi pendidikan kedokteran berhasil didirikan dapat memacu minat belajar dan perkuliahan generasi muda ke Bali Utara.
"Undiksha berupaya menyusun proposal sesuai petunjuk yang ada dan kami bahkan mengundang pakar di luar Undiksha, dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Udayana (Unud) dan perguruan tinggi lainnya ikut diajak berdiskusi," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya berharap adanya dukungan dari berbagai pihak mendukung pendirian dan membuka jalan prodi pendidikan kedokteran Undiksha.
"Pemprov Bali pada 2014 lalu menurunkan penugasan untuk pembukaan Prodi Kedokteran di Undiksha dan sampai di Dirjen tapi belum ada izin turun. Kami tidak menyerah, karena Undiksha didukung 13 orang dokter dalam penyusunan proposal, dan di Pemkab Buleleng Pak Bupati memberi dukungan fasilitas rumah sakit disediakan," paparnya.
Bukan itu saja, pada 2016, rencana pembukaan Prodi Kedokteran tetap diupayakan Undiksha Singaraja dimana sudah disiapkan beragam fasilitas kesehatan dari pemerintah, berupa IGD RSUD Buleleng, Rumah Sakit Pratama sebagai salah satu tempat praktek utama.
"Undiksha memiliki kemampuan dan prestasi di tingkat nasional dan internasional, maka Undiksha saya yakin bisa mewujudkan prodi pendidikan kedokteran," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami melibatkan tenaga ahli dalam bidangnya langsung menunjukkan keseriusan kami mendirikan Prodi Kedokteran yang sangat dinanti-nanti masyarakat di Bali bagian utara," kata Rektor Undiksha, Dr I Nyoman Jampel MPd, Sabtu.
Ia memaparkan, sebelumnya proposal sempat diajukan ulang ke pemerintah pusat melalui Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi yang memerlukan proses cukup panjang dan ketat.
Padahal, kata dia, dukungan serius telah ditunjukkan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Buleleng, apalagi, nantinya jika Prodi pendidikan kedokteran berhasil didirikan dapat memacu minat belajar dan perkuliahan generasi muda ke Bali Utara.
"Undiksha berupaya menyusun proposal sesuai petunjuk yang ada dan kami bahkan mengundang pakar di luar Undiksha, dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Udayana (Unud) dan perguruan tinggi lainnya ikut diajak berdiskusi," kata dia.
Selain itu, kata dia, pihaknya berharap adanya dukungan dari berbagai pihak mendukung pendirian dan membuka jalan prodi pendidikan kedokteran Undiksha.
"Pemprov Bali pada 2014 lalu menurunkan penugasan untuk pembukaan Prodi Kedokteran di Undiksha dan sampai di Dirjen tapi belum ada izin turun. Kami tidak menyerah, karena Undiksha didukung 13 orang dokter dalam penyusunan proposal, dan di Pemkab Buleleng Pak Bupati memberi dukungan fasilitas rumah sakit disediakan," paparnya.
Bukan itu saja, pada 2016, rencana pembukaan Prodi Kedokteran tetap diupayakan Undiksha Singaraja dimana sudah disiapkan beragam fasilitas kesehatan dari pemerintah, berupa IGD RSUD Buleleng, Rumah Sakit Pratama sebagai salah satu tempat praktek utama.
"Undiksha memiliki kemampuan dan prestasi di tingkat nasional dan internasional, maka Undiksha saya yakin bisa mewujudkan prodi pendidikan kedokteran," kata dia. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016