Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali akan mengirimkan surat kepada para pelaku pariwisata berisi penegasan bahwa Pulau Dewata dan sekitarnya aman sehingga wisatawan tidak perlu khawatir berkunjung pascateror bom di Jakarta.

"Kami ingin memberikan kepercayaan bahwa di Bali tidak terjadi apa-apa. Saya khawatir (peristiwa di Jakarta) dimanfaatkan oleh negara pesaing, kita `dijelek-jelekin`. Jangan sampai itu terjadi," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Gede Yuniartha Putra, di Denpasar, Jumat.

Untuk menjamin kondisi keamanan Pulau Dewata, Pemerintah Provinsi Bali sudah bersinergi dengan Polda Bali, dan Kodam IX/Udayana.

Setiap hotel, ujar Yuniartha, juga diminta untuk meningkatkan pengamanan dan penjagaan. "Itu bentuk pengamanan awal, di samping patroli polisi," ucapnya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga, agar jangan sampai terjadi tragedi bom yang ketiga kalinya di Bali.

Berkaca dari peristiwa Bom Bali I pada 2002 dan Bom Bali II pada 2005, sangat sulit mengembalikan citra keamanan berwisata pascakejadian tersebut, katanya.

Yuniartha juga mengapresiasi penanganan yang sangat cepat oleh jajaran kepolisian terkait teror bom di Sarinah, Jakarta, pada Kamis (14/1) sehingga kejadian tersebut diharapkan tidak sampai membawa dampak negatif bagi pariwisata nasional.

Terkait dengan surat edaran yang akan disampaikan ke pelaku pariwisata, lanjut dia, juga akan disebarluaskan melalui media sosial.

Hingga saat ini, Yuniartha mengakui belum mendapat informasi terjadi pembatalan rencana kunjungan wisatawan ke Bali terkait dampak teror bom di Jakarta.

"Mungkin karena lokasi Bali yang jauh dari Jakarta, dan mudah-mudahan tidak sampai terjadi penurunan," harapnya.

Di sisi lain, sehubungan dengan "travel advice" dari Pemerintah Australia, menurut Yuniartha, hal itu bukan sebagai sesuatu yang "berbahaya" bagi kepariwisataan karena prinsipnya bukan tidak memperbolehkan sama sekali.

Pemerintah Australia mengeluarkan "travel advice" atau mengingatkan warga negaranya untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan ketika berada di Bali dan Indonesia pada umumnya pascapeledakan bom dan baku tembak antara teroris dan polisi di Sarinah, Jakarta.

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia melalui laman smartraveller.gov.au/countries/indonesia, Kamis, menyarankan "kehati-hatian tingkat tinggi" bagi warganya.

"Kami menyarankan untuk menerapkan kehati-hatian tingkat tinggi di Indonesia termasuk Bali," tulis laman tersebut pada Kamis, 14 Januari 2016. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016