Negara (Antara Bali) - Ratusan hektare lahan pohon jati di Kabupaten Jembrana diserang ulat, yang mendadak muncul dalam satu pekan terakhir.

"Sudah sekitar satu minggu saya melihat ribuan ulat ada di pohon jati milik saya. Awalnya saya pikir hanya sementara terus hilang, ternyata berlanjut dan binatang itu memakan habis daun jati hingga tinggal rantingnya," kata I Komang Sumardana, warga Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Rabu.

Ia mengatakan, ribuan ulat itu tidak hanya memakan daun jati yang sudah tua, tapi juga yang baru tumbuh.

Serbuan ulat ke pohon jati ini juga disampaikan Wayan Sudiana, warga Kelurahan Pendem yang mengatakan, ciri-ciri ulat ini warna tubuh dominan hitam, dengan sedikit warna ungu di kepala dan ekornya.

"Baru tiga hari, ratusan pohon jati milik saya sudah gundul. Padahal, saat saya lihat satu minggu lalu, daunnya masih lebat dan hijau," katanya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Peternakan Jembrana I Ketut Wiratma saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan hama ulat yang menyerang pohon jati tersebut.

Namun ia berjanji segera menurunkan petugas pengendali hama, untuk meneliti jenis ulat yang menyerang, serta cara mengatasinya.

"Beberapa tahun lalu, ulat juga menyerang pohon jati. Biasanya itu terjadi saat kemarau panjang seperti sekarang," katanya.

Menurutnya, karena hujan masih sangat jarang turun, kupu-kupu bertelur dan dengan cepat berkembang menjadi ulat yang menyerang daun jati.

Secara alamiah, katanya, perkembangbiakan ulat ini bisa ditekan jika turun hujan dengan intensitas yang tinggi.

"Sebenarnya ulat ini hanya bertahan hidup selama empat hari, tapi karena jumlahnya sangat banyak sehingga terkesan tiada habisnya," ujarnya.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016