Denpasar (Antara Bali) - PT Pertamina mengklaim bahwa konsumsi pertalite di Provinsi Bali melonjak hingga 60 persen pascapenurunan harga bahan bakar minyar (BBM) itu pada 5 Januari 2015.

"Pascapenurunan harga BBM konsumsi pertalite naik 60 persen," kata Area Manager Communication and Relation Pertamina Marketing Operation Region V Surabaya, Heppy Wulansari, Rabu.

Menurut dia, rata-rata konsumsi bahan bakar dengan oktan 90 itu di Bali mencapai 61 kiloliter per hari dan melonjak menjadi 98 kiloliter per hari setelah harganya turun.

Sebelumnya harga pertalite per liter mencapai Rp8.250 dan turun menjadi Rp7.900 per liter.

Ia menjelaskan bahwa dengan penurunan harga tersebut perusahaan minyak dan gas milik negara itu meningkatkan penjualan pertalite di Bali.

"Momen penurunan harga ini membuat perbedaan harga premium dan pertalite yang semakin tipis hanya Rp850 per liter," imbuh Heppy.

Seperti diketahui harga premium di Jawa-Bali-Madura turun menjadi Rp7.050 setelah sebelumnya RpRp7.400 per liter.

"Dengan perbedaan harga yang tipis, konsumen bisa mendapatkan BBM dengan kualitas lebih baik," ujarnya.

Selama 2015, sebanyak 50 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali melayani penjualan bahan bakar baru itu dengan rincian paling banyak di Denpasar (16) dan Kabupaten Badung (13). (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016