Singaraja (Antara Bali) - Empat warga Desa Bontihing, Kabupaten Buleleng, Bali menderita penyakit sisik ular menyebabkan mereka malu bergaul dengan masyarakat lingkungannya.

"Keempatnya terdiri atas I Gede Adi Suardina (5), Komang Tisnayasa (7), Ni Luh Ranting (27) dan Nyoman Jasa (22)," kata Kepala Desa Bontihing, Gede Ardika, Selasa.

Ia menjelaskan, keempat warga Banjar Rendetin, Bontihing itu kulitnya bersisik itu namanya sudah dilaporkan ke Pemkab Buleleng maupun Pemprov Bali untuk mendapat penanganan.

Namun, kata dia, selama ini justru mereka hanya mendapatkan bantuan kesehatan rutin dari sebuah yayasan swasta setiap bulannya ke daerah itu.

"Sudah saya laporkan ke Pemkab maupun ke Pemrpov, tapi memang selama ini mereka cuma dapat bantuan kesehatan dari yayasan, mereka setiap bulan dapat pengobatan," katanya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Buleleng, Gede Komang mengatakan, pihaknya tidak bisa membantu dalam segi kesehatan, mengingat itu merupakan kewenangan Dinkes Buleleng.

"Tapi kami akan berusaha membantu dari segi sosialnya, kita akan data besok untuk dimasukkan dalam keluarga yang layak mendapatkan bantuan sosial," ujar Komang.

Sementara itu, Made Cinta kakek dari I Gede Adi Suardina (5) mengatakan, kulit cucunya itu sudah bersisik sejak lahir. "Kulitnya kayak plastik bening terus lama-lama mengkerut ketika baru lahir," ucapnya.

Ia menjelaskan, sesaat setelah lahir, Adi sempat mendapatkan perawatan selama beberapa hari di RSUD Buleleng. Namun perawatan itu tidak membuat kondisinya lebih baik, sampai bocah ini beranjak usianya.

"Sampai pada akhirnya dua tahun lalu ada sebuah yayasan kesehatan yang rutin memeriksa kesehatannya setiap dua bulan sekali. "Sejak itu lebih baikan sedikit, sekarang agak lebih halus kulitnya dibandingkan dulu," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016