Ambon (Antara Bali) - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said menegaskan, penetapan lokasi kilang liquefied natural gas (LNG) Blok Masela di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), provinsi Maluku, merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo untuk memutuskannya.

"Bapak Presiden yang akan memutuskan lokasi kilang LNG Blok Masela itu dibangun di laut atau di darat dengan kedua memiliki dampak negatif maupun positif," kata Menteri Sudirman, di Ambon, Sabtu.

Dalam pertemuan dengan jajaran Pemprov Maluku dan pimpinan DPRD setempat dipimpin Gubernur Maluku Said Assagaff, Menteri Sudirman menegaskan, telah meninjau berbagai persiapan yang telah dilakukan untuk pembangunan mega proyek pada ladang gas abadi di Saumlaki, ibu kota kabupaten MTB.

Begitu pun, pulau Selaru yang merupakan daerah terdekat dengan proyek tersebut.

Menteri memandang perlu melakukan pertemuan dengan jajaran Pemprov maupun DPRD Maluku untuk menghimpun berbagai masukan dan masalah guna melengkapi laporan terkait rencana investasi dan pengelolaan Blok Masela di masa mendatang.

"Berbagai pertemuan yang dilakukan, termasuk dengan pimpinan dan tokoh masyarakat Maluku di Ambon adalah untuk melengkapi pertimbangan sedang dilakukan menjelang pengambilan keputusan oleh Presiden Joko Widodo," katanya.

Menyangkut sikap Pemprov Maluku, DPRD serta tokoh-tokoh masyarakat agar kilang LNG Blok Masela dibangun di darat, Menteri Sudirman mengemukakan, semua pertimbangan dan keputusan memiliki unsur positif maupun negatif.

"Hal terpenting ditekankan Presiden Jokowi bahwa kilang tersebut dibangun secara off shore atau on shore, harus memberikan manfaat besar dan maksimal bagi kesejahteraan masyarakat dan pengembangan wilayah setempat," ujarnya.

Karena itu, dia meminta semua komponen masyarakat di Maluku untuk mempercayakan penetapan lokasi kilang LNG Blok Masela diserahkan kepada Presiden Jokowi.

"Presiden memiliki wisdom (kebijaksanaan) sangat tinggi dalam mempertimbangkan berbagi hal yang terbaik menyangkut masa depan proyek gas abadi ini serta mengutamakan pengembangan wilayah dan kesejahteraan masyarakat setempat," tandasnya.

Menteri Sudirman juga menambahkan, bahwa Presiden Jokowi telah menyarankan agar proyek kilang Blok Masela dikaji oleh konsultan profesional, sehingga bebas dari berbagai pikiran non teknis.

"Malah Presiden menyarankan untuk menggunakan konsultan Internasional, sehingga bebas dari berbagai pemikiran negatif dan menimbulkan bias di kemudian hari," ujarnya.

Presiden Jokowi juga telah melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri Kabinet Kerja diantaranya Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menko Polhukam, Luhut Binsar Panjaitan.

Selain itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Dikti) M. Nasir serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Sofyan Djalil menyangkut masalah pengembangan Blok Masela.

"Jadi semua pihak diharapkan bersabar karena dalam sebulan hingga dua bulan ke depan sudah ada keputusan Presiden Jokowi terkait rencana investasi Blok Masela," ujar Menteri Sudirman Said. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016