Denpasar, 8/1 (Antara) - Tokoh muda Hindu Bali yang juga akademisi Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar, Bali, I Kadek Satria, SAg MPdH menggagas ritual pembersihan dosa (metatah) di Desa Pedawa, salah satu desa tua di Kabupaten Buleleng.

"Gagasan tersebut sebagai upaya meringankan beban masyarakat karena biasanya ritual tersebut memerlukan biaya besar," kata I Kadek Satria di Denpasar, Jumat.

Ia menjelaskan, sebuah gagasan tersebut yang cukup memerlukan perjuangan mengingat desa Pedawa adalah salah satu bagian dari desa Bali aga, sehingga tradisi secara turun-temurun harus dilaksanakan. "Kedepan akan terus dilanjutkan," papar dia.

"Namun berkat `dharmawacana` atau ceramah secara intens dilakukan hingga ahirnya pelaksanaan tradisi kuna bisa dilaksanakan dengan biaya terjangkau," kata dia.

Ia menambahkan, sampai ahirnya pihaknya bersama-sama masyarakat Pedawa "Potong gigi" massal dengan harapan tetap dilakukan dengan tradisi budaya lokal tetapi dengan biaya terjangkau.

Satria memaparkan, dalam pelaksanaan "metatah" massal itu juga mengeluarkan biaya cukup besar namun karena dikerjakan secara swadaya bersama-sama maka biayanya menjadi dapat ditekan dan tidak memberatkan masyarakat. "Satu orang menghabiskan Rp2 juta dan upacara sudah rampung seluruhnya," terang satria.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, salah satu tradisi yang harus ada dalam setiap pelaksanaan "metatah" massal yang menentukan mahalnya biaya ialah ritual "ngandekang", ritual yang melibatkan kehadiran pemuka-pemuka penting di desa Pedawa.

"Setiap pelaksanaan upacara mesangih di Pedawa harus ada upacara Ngendekang yakni menghadirkan hulun-hulun desa, pemerintah desa dan balian desa," jelasnya.

Sementara tujuan pelaksanaan "mesangih" yang dilaksanakan di desa Pedawa adalah simbol kedewasaan dan sebagai kesiapan seseorang untuk bersiap menapaki masa berumah tangga. "Mesangih" diartikan sebagai kedewasaan dan juga dapat diperbolehkan untuk menikah," demikian Satria. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016