Singaraja (Antara Bali) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buleleng, I Made Adi Purnawijaya mengatakan pembangunan monumen di sejumlah wilayah di kabupaten paling utara Pulau Dewata itu perlu dikawal khususnya melestarikan nilai-nilai sejarah kepahlawanan di masa lampau.

"Monumen di Bali bagian utara belakangan ini belum mendapat perawatan khusus sehingga tahun depan (2016) perlu adanya gebrakan dari Pemkab," kata Adi Purnawijaya di Singaraja, Senin.

Ia menjelaskan, sebagai wilayah di Bali utara di zaman kolonial Belanda terdahulu Buleleng memiliki kisah-kisah perjuangan dan sejatinya dapat dituangkan ke dalam bentuk monumen.

Sayangnya, kata dia, keberadaan monumen pahlawan belum mendapat perhatian keseluruhan dari Pemkab. "Kami mendukung terbentuk dan berdirinya monumen monument kepahlawanan untuk dapat mengingat jasa-jasa pahlawan terdahulu," ujar dia.

Ia lebih lanjut memaparkan, generasi muda Buleleng berhak mengetahui seperti apa bentuk perjuangan di masa silam sehingga dapat memberikan motivasi dan semangat terinspirasi dari perjuangan para pahlawan.

Menurutnya, dalam waktu dekat salah satu monumen pahlawan di Buleleng seperti di Jagaraga, akan dikawal DPRD Buleleng dalam rangka meningkatkan rasa kepahlawanan, jangan sampai ada ditunda-tunda.

"Kami sebagai wakil rakyat, meminta Pemkab Buleleng, supaya menolong menjaga dan merawat monumen-monumen yang sudah ada. Kalau misalnya ada yang rusak, supaya diperbaiki. Ini memiliki andil dan pengaruh terhadap pemuda-pemuda di masa depan, bisa mengenang jasa-jasa pahlawan kita," kata dia.

Sebelumnya, sejarawan sekaligus akademisi Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Drs. Made Pageh, M. Hum mendukung keberadaan dan pelestarian monumen patung-patung pahlawan di Buleleng.

"Pertempuran melawan Belanda, dapat menjadi pembelajaran sejarah kepada generasi penerus dimana sejarah-sejarah mengenai pertempuran melawan pejajah di Buleleng bisa dituangkan ke dalam bentuk monumen," tandasnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015