Mangupura (Antara Bali) - Umat Kristen di Banjar Tuka, Dalung, Kabupaten Badung, Bali melestarikan tradisi "ngejot" yakni memberikan makanan kepada kalangan umat lain di daerah itu.

"Ngejot sudah dilakukan turun-temurun di Banjar Tuka dimana dipelopori para tetua kami sejak awal masuknya Kristen di Bali pada tahun 1937 atau 78 tahun silam," kata Ketua Dewan Gereja Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, I Gusti Ngurah Darmadi di Tuka, Jumat.

Ia menuturkan, perayaan Natal di Banjar yang terletak sekitar 15 kilometer barat daya Kota Denpasar itu nyaris tidak ada bedanya dengan umat Hindu saat merayakan Hari Suci Galungan, hari kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (keburukan) yang dirayakan setiap 210 hari sekali.

"Kami pada dasarnya adalah orang Bali, berasal dari berbagai soroh (klas) seperti Pasek, Arya dan lain sebagainya menyatu dalam satu budaya Bali dan Agama Kristen Katolik," katanya.

Dikatakan umat Kristen di wilayah itu melakukan prosesi "penampahan", yakni menyiapkan menu makanan yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat umat lainnya.

"Kami rutin memberikan makanan kepada masyarakat Hindu dan umat lainnya sebagai wujud rasa cinta kasih antar-sesama manusia di dunia ini," ucapnya.

Selain itu, ia menambahkan, pada Hari Natal umat Kristiani menerima ucapan selamat dari warga sekitarnya yang beragama Hindu. Selesai bersilaturahmi, para tamu disuguhi makanan dengan menu masakan khas Bali.

Masyarakat Tuka yang beragama Kristen, Hindu dan agama lainnya hidup berdampingan, rukun dan harmonis satu sama lain. Dalam hidup keseharian mereka.

Bukan hanya itu saja, Darmadi mengungkapkan, jika ada umat Hindu yang meninggal dan dilanjutnya upacara pengabenan, warga nasrani wajib ikut serta begitu juga pada upacara pernikahan maka dilakukukan bersama sama dengan prinsip gotong royong," paparnya.

"Pendeknya segala sesuatu yang berbau adat dan keagamaan kita kerjakan secara iklas dan bersama-sama dan disanalah letak kebersamaan yang sebenarnya," kata Dharmadi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015