Bangli (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta meminta jajarannya untuk mengoptimalkan bantuan empat komponen pendukung sektor pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

"Pemprov Bali sendiri memang terus menggenjot realisasi bantuan berupa empat komponen pendukung pertanian itu yakni peningkatan infrastruktur, sarana prasarana produksi, sumber daya manusia, dan modal," kata Sudikerta saat menghadiri Gerakan Pengembangan Kawasan Bawang di Desa Songan B, Kabupaten Bangli, Rabu.

Menurut dia, jika empat komponen tersebut secara serius dibangun akan signifikan membantu peningkatan produksi hasil pertanian.

Misalnya, pembangunan infrastruktur harus disesuaikan dengan letak geografis lahan pertanian yang dikelola, seperti di daerah yang berlokasi di kaki gunung dan terkendala kurangnya air dibantu mesin pompa air dan selang.

Sedangkan dari segi sarana prasarana produksi yang menentukan banyak-sedikitnya dan bagus-jeleknya hasil produk, akan dibantu bibit unggul serta pupuk.

"Tidak hanya itu, sumber daya manusia yang mengelola pun menentukan keberhasilan pertanian. Infrastruktur dan bibit yang bagus tidak akan berhasil tanpa pengelola yang memiliki wawasan terhadap pertanian," ujarnya.

Untuk itu, Sudikerta mengimbau bagi anggota kelompok tani yang bersedia akan diikutkan pelatihan di luar Bali yang juga memproduksi produk pertanian yang sama.

Mantan Wakil Bupati Badung itu pun meminta peningkatan keterampilan petani harus dilakukan secara merata, sehingga satu kawasan dengan produk yang sama bisa berhasil.

"Teori yang didapatkan dalam pelatihan terkadang tidak sama dengan fakta di lapangan, untuk itu `sharing` pengalaman antarsesama sebagai perbandingan, sangat penting," katanya.

Melalui berbagai bantuan permodalan yang digelontorkan oleh Pemprov Bali, juga diharapkan dapat membantu petani dalam memajukan pertanian.

Selain itu, Sudikerta menekankan pentingnya asuransi pertanian yang akan membantu para petani menalangi kerugian akibat gagal panen.

Menanggapi kendala kurangnya pupuk di daerah tersebut, Sudikerta berjanji pada 2016 akan mengalokasikan bantuan satu unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) untuk daerah tersebut, yang nantinya hasil pupuk dari peternakan yang dikelola bisa diintegrasikan dengan pertanian di sana.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali IB Wisnuardhana dalam laporannya mengatakan cabai dan bawang merah adalah dua komoditi pertanian yang berpengaruh cukup signifikan terhadap terjadinya inflasi selain padi.

Dua komoditi tersebut sangat dibutuhkan sebagai bumbu sehari-hari dan kebutuhannya cenderung tetap setiap bulan. Di sisi lain, ketersediannya berfluaktif karena bersifat musiman sehingga harga cenderung naik terutama saat hari-hari besar keagamaan.

"Untuk itu, sebagai solusi di samping memacu peningkatan produksi, juga mengatur pola ketersediaan hasil produksi agar tersedia sepanjang tahun," katanya.

Wisnuardhana mengemukakan, produksi cabai merah diperkirakan mencapai 20.349 ton dengan kebutuhan rata-rata setahun sekitar 6.261 ton, begitu pula bawang merah diperkirakan produksinya mencapai 11.884 ton dengan tingkat kebutuhan per tahun mencapai 11.268 ton.

Hasil tersebut menurutnya harus lebih ditingkatkan mencapai 25.000 ton, sehingga bisa mensuplai luar daerah yang akan meningkatkan penghasilan para petani tersebut.

Untuk itu, gerakan tanam cabai dan bawang yang dicanangkan telah dibarengi dengan penambahan luas lahan tanam, untuk cabai luasnya mencapai 64 hektare mencakup daerah di Kabupaten Buleleng seluas 23 hektare dan Tabanan seluas 41 hektare. Serta luas tanam bawang mencapai 70 hektare, yang tersebar di Kabupaten Bangli seluas 62 hektare dan Buleleng seluas 8 hektare.

Dalam kesempatan itu Wagub Sudikerta didampingi Asisten Bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Bali Ketut Wija juga menyerahkan bantuan sarana prasarana produksi holtikultura secara simbolik, di antaranya berupa Ph Meter 62 buah, Sprayer 124 buah, Tangki Air/tandon 124 buah, selang gulung 124 buah, pompa air 124 buah, dan keranjang panen 744 buah. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015