Denpasar (Antara Bali) - Pelaku industri spa di Provinsi Bali menyatakan kesiapannya bersaing dengan industri serupa di kawasan Asia Tenggara menjelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

"Pemerintah telah mendukung dengan kontribusi sertifikasi kepada terapis spa. Ini suatu keharusan dan sangat penting apalagi dalam persaingan MEA ini," kata pelaku industri spa, Ngurah Sudarma di Denpasar, Sabtu.

Menurut dia, saat ini para terapis spa tengah menjalani proses sertifikasi yang ditargetkan selesai dalam dua minggu ini sebagai salah satu syarat kompetensi untuk mendongkrak kemampuan terapis di tengah persiangan MEA.

Dukungan berupa sertifikasi gratis oleh pemerintah tersebut diharapkan menjadi pemacu kesiapan pelaku usaha untuk bersaing dalam pasar bebas di kawasan Asia Tenggara itu.

Spa yang dikelola dirinya merupakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diharapkan mampu bertahan di tengah era persaingan dengan 30 pekerja terapis.

Selain sertifikat kompetensi terapis, spa yang ramah lingkungan dan bisnis yang sehat juga menjadi perhatian pihaknya agar mampu tetap bertahan saat pemberlakuan MEA.

"Bagaimama memperhatikan limbah agar tidak merusak lingkungan dan mengutamakan pelayanan adalah bagian dari kualifikasi ketat yang harus dipenuhi," ucapnya.

Spa di Bali, lanjut dia, merupakan salah satu spa yang memiliki karakteristik khusus dengan spa khas tradisional herbal Bali dan dicari oleh wisatawan mancanegara.

"Spa di Bali dan Indonesia itu dicari di dunia," ucap pemilik Sang Spa di Ubud itu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015