Gili Trawangan (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan bahwa sektor pariwisata merupakan pendorong pembangunan ekonomi dalam jangka panjang di kawasan Bali dan Nusa Tenggara.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Dewi Setyowati pada pelatihan wartawan ekonomi bisnis Bali-Nusa Tenggara di Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat, Sabtu, menjelaskan bahwa guna menunjang sektor pariwisata itu perlu dilakukan upaya diversifikasi produk wisata.

"Perluasan kawasan pariwisata dan pengembangan daya saing destinasi pariwisata secara berkelanjutan maupun pengembangan pangsa pasar dengan daya beli tinggi," katanya.

Selain itu, struktur tata ruang di Bali dan Nusa Tenggara juga perlu dikembangkan dengan menitikberatkan pada konektivitas darat, laut, dan udara yang menghubungkan baik antarpulau maupun antarprovinsi dengan mempertimbangkan geografis daerah berupa gugus pulau.

"Sistem konektivitas ini akan mendukung seluruh kegiatan ekonomi utama, seperti pariwisata, peternakan, dan perikanan," kata Dewi.

Bank sentral itu mencatat bahwa angka pertumbuhan ekonomi di kawasan Bali dan Nusa Tenggara tumbuh menggembirakan di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi, khususnya di kawasan Timur Indonesia.

Pertumbuhan itu didukung oleh tiga sektor utama yang menjadi penggerak perekonomian di kawasan itu, seperti sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bali-Nusra 20,8 persen.

Selain itu, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum 11,8 persen dan sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor 10 persen.

Perekonomian Bali dan Nusa Tenggara, kata dia, berkontribusi sekitar 2,87 persen terhadap perekonomian nasional dan mengalami peningkatan pada triwulan ketiga pada 2015 dengan pertumbuhan mencapai 11,75 persen.

Provinsi NTB, kata dia, mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi, yakni 26,12 persen disusul Bali dengan 6,29 persen, dan NTT 5,11 persen.

"Angka pertumbuhan di masing-masing daerah itu masih lebih tinggi dibandingkan dengan nasional yang tumbuh sebesar 4,7 persen," ujar Dewi. (DWA)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015