Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan dari Prancis yang berkunjung ke Provinsi Bali melonjak pada Oktober 2015 pascaserangan teroris di negara itu yang sempat menimbulkan kekhawatiran berdampak terhadap pariwisata.

"Ini menandakan bahwa Bali masih menjadi daya tarik wisatawan mancanegara khususnya dari Prancis," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Selasa.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali merilis bahwa jumlah wisatawan asal negeri Menara Eiffel itu melonjak sebanyak 15.445 orang atau naik 15,81 persen pada Oktober 2015 jika dibandingkan September 2015 yang mencapai 13.336 orang.

"Padahal sebelumnya Prancis berada di posisi ketujuh dan kini setelah serangan malah naik ke posisi kelima," imbuh mantan Bupati Gianyar itu.

Sebelumnya ia sempat khawatir bahwa setelah serangan di Prancis yang mengguncang Eropa itu akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan mancanegara khususnya dari Prancis ke Pulau Dewata.

Namun dua negara lain di benua biru masih bertengger di jajaran sepuluh besar negara penyumbang turis mancanegara ke Bali meski mengalami penurunan jika dibandingkan September 2015.

Inggris berdasarkan data BPS Bali berada di posisi keempat dengan jumlah kunjungan mencapai 18.970 orang atau turun 3,53 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yang mencapai 19.665 orang.

Sedangkan Jerman berada di posisi ketujuh dengan jumlah wisatawan mencapai 14.601 orang atau turun 17,27 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya sebesar 17.649 orang.

Secara keseluruhan bulan Oktober 2015, wisatawan Prancis menyumbang sekitar 4,18 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali yang mencapai 369.447 orang.

Sementara itu selama Januari-Oktober 2015, jumlah wisatawan dari Prancis ke Bali mencapai 115.346 orang atau berkontribusi sekitar 3,43 persen dari total keseluruhan mencapai 3.360.260 orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015