Jayapura (Antara Bali) - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian, menyampaikan kronologi tertembaknya anggota TNI AD oleh kelompok OPM, di Mamberamo Raya, Senin (30/11).
"Memang benar, anggota TNI AD ditembak saat berada di kampung Namuni, Kabupaten Mamberamo Tengah," ucap Pangdam kepada ANTARA, di Jayapura, Selasa.
Ia menuturkan, dari laporan yang diterima terungkap insiden itu berawal saat perwira penghubung Kodim Sarmi, Mayor Inf Jhon De Fretes bersama dua anggotanya yakni Kopral Avan dan Kopral Simon sedang menunggu jemputan perahu motor.
Saat itu tiba-tiba mereka diserang kelompok OPM, ungkap Pangdam Cenderawasih seraya menambahkan, awalnya hanya Kopral Simon yang selamat, namun sekitar pukul 02.00 WIT, Kopral Avan berhasil menyelamatkan diri bersama senjata api yang dipegangnya.
Sementara itu Mayor Inf Jhon De Fretes baru ditemukan Selasa pagi jam 08.00 WIT, jelas Mayjen TNI Siburian.
Saat ini jenazah Mayor Inf Jhon De Fretes akan dievakuasi ke Jayapura. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Memang benar, anggota TNI AD ditembak saat berada di kampung Namuni, Kabupaten Mamberamo Tengah," ucap Pangdam kepada ANTARA, di Jayapura, Selasa.
Ia menuturkan, dari laporan yang diterima terungkap insiden itu berawal saat perwira penghubung Kodim Sarmi, Mayor Inf Jhon De Fretes bersama dua anggotanya yakni Kopral Avan dan Kopral Simon sedang menunggu jemputan perahu motor.
Saat itu tiba-tiba mereka diserang kelompok OPM, ungkap Pangdam Cenderawasih seraya menambahkan, awalnya hanya Kopral Simon yang selamat, namun sekitar pukul 02.00 WIT, Kopral Avan berhasil menyelamatkan diri bersama senjata api yang dipegangnya.
Sementara itu Mayor Inf Jhon De Fretes baru ditemukan Selasa pagi jam 08.00 WIT, jelas Mayjen TNI Siburian.
Saat ini jenazah Mayor Inf Jhon De Fretes akan dievakuasi ke Jayapura. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015