Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali kini sedang melakukan proses pengadaan vaksin antirabies (VAR) senilai Rp 7,7 miliar sebagai upaya antisipasi kebutuhan VAR yang diperkirakan akan terus meningkat hingga empat bulan ke depan.

"Pengadaan VAR itu sedikitnya mencapai 15.000 vial, sementara persediaan yang ada selama ini sebanyak 27.802 vial," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr I Nyoman Sutedja MPN di Denpasar, Rabu.

Didampingi Direktur Utama RSUP Sanglah dr Wayan Sutarga dan Direktur RSJ Bangli dr Made Sugiharta Jasa Sp KJ serangkaian Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46, ia mengatakan, tersedianya VAR dalam jumlah memadai itu mampu mendukung Bali bebas rabies 2012.

Ia mengatakan, Pemprov Bali dengan dukungan jajaran pemkab dan pemkot maupun pemerintah pusat, secara serius menangani rabies dengan harapan mampu menjadikan Bali bebas penyakit itu dua tahun lagi.

Persediaan VAR yang ada selama ini tersebar secara merata di setiap rumah sakit kabupaten/kota se-Bali, serta pada kantor dinas kesehatan kabupaten/kota di daerah ini.

Nyoman Sutedja menambahkan, sejak penyakit rabies itu muncul 2009, Pemprov Bali secara keseluruhan telah mengalokasikan dana sebesar Rp38,4 miliar untuk menangani dan mengendalikan penyakit tersebut.

Alokasi dana yang cukup besar itu belum termasuk bantuan pemerintah pusat maupun organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam bentuk VAR. Berbagai upaya telah dilakukan agar rabies tidak meluas antara lain tatalaksana kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR).

Nyoman Sutedja menjelaskan, sejak kasus rabies di Bali muncul Agustus 2009 hingga kini tercatat 68.499 gigitan anjing pada manusia.

Dari jumlah gigitan tersebut, 88,18 persen di antaranya telah dilakukan vaksinasi antirabies (VAR). Sisanya 11,82 persen sesuai prosedur tetap pelayanan kasus tidak memerlukan VAR.

Dari kasus gigitan anjing tersebut mengakibatkan 104 korban meninggal, 46 orang di antaranya positif rabies sesuai hasil pemeriksaan laboratorium, dan sisanya yang lain masih menunggu hasil lab, ujar Nyoman Sutedja.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010