Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak tujuh mimpi atau cita-cita rakyat Bali telah disimpan dalam Kapsul Waktu 2085 yang dokumennya ditandatangani oleh Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, di Denpasar, Jumat.

Ekspedisi Kapsul Waktu (EKW) 2085 berupa kapsul berbahan stainless dengan diameter sekitar 30 sentimeter, tiba di Bali, Sabtu, dengan disambut langsung Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dan Wagub Bali Ketut Sudikerta.

Sudikerta dalam kesempatan itu menyampaikan tujuh mimpi atau cita-cita rakyat Bali yang dimasukkan dalam kapsul itu antara lain terwujudnya Sumber Daya Manusia yang berbudaya, disiplin, tertib dan unggul melalui program pendidikan gratis dan merata.

Selanjutnya, Bali juga mencita-citakan terwujudnya masyarakat yang sehat jasmani dan rohani, bebas narkoba melalui pembangunan fasilitas dan layanan kesehatan memadai serta menjadikan Bali sebagai rujukan kesehatan internasional.

Rakyat Bali juga bercita-cita agar masyarakatnya dapat berkiprah dalam percaturan bisnis nasional hingga internasional dan terbangunnya hubungan harmonis antara alam lingkungan dan manusia yang berbasis Tri Hita Karana yang terimplementasi pada ketersediaan air keran langsung minum serta lestarinya flora dan fauna asli Bali.

Rakyat Bali juga memiliki cita-cita terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat nusantara serta terwujudnya pemerintah akuntabel berlandaskan hukum yang adil dan wibawa sehingga masyarakat merasa terlindungi di negaranya. Yang paling menarik, pada poin ketujuh, rakyat Bali ingin menjadi pemimpin nasional Nusantara.

"Kami menyambut positif program EKW 2085 yang digagas Presiden Joko Widodo. Kami berharap, mimpi rakyat Indonesia tak hanya tersimpan begitu saja di Kapsul Waktu tersebut. Yang lebih penting, mimpi yang sudah dicatat dan tersimpan dalam Kapsul Waktu dapat menjadi spirit bagi masyarakat untuk berjuang mewujudkannya," ucapnya.

Sementara itu, Mendikbud Anies Baswedan menyinggung pentingnya gerakan menulis mimpi atau cita-cita. "Mungkin kegiatan ini terkesan remeh dan tidak perlu dilakukan. Tapi jika dimaknai, ini merupakan hal yang sangat penting dan menarik," ucapnya.

Dengan menuliskan cita-cita atau mimpi, tambah Anies, tiap individu akan dipaksa berpikir tentang masa depan dan berusaha untuk meraihnya. Harapannya, gerakan nasional ini diikuti tiap individu dengan menuliskan impian masing-masing.

Ketua Nasional EKW 2085 Jay Wijayanto menyebut, program ini merupakan gagasan Presiden Joko Widodo serangkaian memperingati 70 tahun Indonesia merdeka dan menjadi bagian penting dari gerakan "Ayo Kerja".

Kapsul waktu ini nantinya akan menyimpan 7 mimpi atau cita-cita masyarakat dari tiap daerah. Mengawali ekspedisi pada 10 Maret 2015 di Sabang-Banda Aceh, kapsul waktu terus bergerak dan telah melewati seluruh provinsi di Pulau Jawa hingga tiba di Bali pada pertengahan November ini.

Menurut Jay, ekspedisi kapsul waktu dijadwalkan berakhir di Merauke dan disimpan pada sebuah museum. "Kapsul ini akan dibuka pada tahun 2085 oleh Presiden yang memimpin Indonesia masa itu," imbuhnya.

Tujuh mimpi rakyat Bali ini dirangkum oleh tim EKW daerah dengan melibatkan berbagai unsur dan dituangkan dalam dokumen "Sapta Cita Wangsa Bali".

Dokumen tersebut selanjutnya ditandatangani Wagub Sudikerta dan dimasukkan dalam sebuah kapsul kecil. Kapsul kecil tersebut dimasukkan kembali dalam kapsul besar yang nantinya menjelajah daerah yang belum dikunjungi. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015