Kendari (Antara Bali) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi
Tenggara memamerkan peti jenazah "Soronga" yang berusia 400 tahun dalam
Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN 2015 di Kota Kendari, Kamis.
Peti jenazah dari kayu besi berukuran panjang 4,75 meter dan lebar 70 sentimeter itu sehari-hari disimpan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut petugas bagian perawatan benda-benda bersejarah di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara, Yustinus, peti jenazah itu ditemukan di salah satu gua di Kabupaten Kolaka Utara.
Benda pusaka itu milik raja pertama Lamasaro Mokole Kondeeha dari Suku Tolaki-Mekongga yang ditemukan tahun 1981 di Gua Tonggolasi, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara.
"Kami merawat dan menjaganya hingga saat ini, sehingga masih terpelihara dengan baik," ujar Yus.
Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN berlangsung 12-15 November di Kota Kendari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Peti jenazah dari kayu besi berukuran panjang 4,75 meter dan lebar 70 sentimeter itu sehari-hari disimpan di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara.
Menurut petugas bagian perawatan benda-benda bersejarah di Museum Provinsi Sulawesi Tenggara, Yustinus, peti jenazah itu ditemukan di salah satu gua di Kabupaten Kolaka Utara.
Benda pusaka itu milik raja pertama Lamasaro Mokole Kondeeha dari Suku Tolaki-Mekongga yang ditemukan tahun 1981 di Gua Tonggolasi, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara.
"Kami merawat dan menjaganya hingga saat ini, sehingga masih terpelihara dengan baik," ujar Yus.
Festival Keraton dan Masyarakat Adat ASEAN berlangsung 12-15 November di Kota Kendari. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015