Gianyar (Antara Bali) - Wakil Bupati (Wabup) Gianyar, I  Made Mahayastra menekankan generasi muda, khususnya di Kabupaten Gianyar untuk mengendalikan ego pada diri masing – masing, dan menghindari potensi terjadinya tawuran antar pelajar maupun masyarakat. Sehingga, suasana kondusif yang sudah berjalan baik selama ini selalu terjaga.

Hal itu diungkapkannya saat memimpin upacara peringatan hari pahlawan nasional di Kabupaten Gianyar yang berlangsung di lapangan Astina Raya Gianyar, Selasa (10/11).

Wabup Mahayastra mengungkapkan, konflik antar masyarakat, terutama kalangan generasi muda rentan terjadi di tengah tingginya ego pembuktian diri masing – masing.

Hal – hal sepele pun kerap menjadi pemicu bagi anak muda kekinian, yang dengan gampangnya tersulut emosi, jika merasa harga dirinya terusik.

Akibatnya, budaya tawuran pun belum sepenuhnya dapat dihilangkan.”Cuaca boleh panas ekstrim, tapi otak harus tetap dingin dalam menghadapi permasalahan,”katanya.

Momen hari pahlawan, lanjut dia, hendaknya bukan dimaknai sekedar peringatan seremonial saja.

Namun, pesan yang disampaikan di dalamnya mesti benar – benar diresapi dan dijalankan dalam keseharian masyarakat.

Seperti tertuang dalam amanat Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa, yang mengambil tema semangat kepahlawanan adalah jiwa ragaku.”Sudah sepatutnya remaja mengingat kembali semangat pahlawan terdahulu, agar lebih bisa mengontrol diri,”kata dia.

“Makna dari tema itu adalah untuk menginternaslisasi jiwa semua anak bangsa, agar nilai kepahlawanan terpatri dan merasuk ke dalam sanubari, untuk meneladani sifat kepahlawanan, yaitu rela berkorban, tanpa pamrih, bekerja keras, jujur, berani demi kebenaran, dan patriotik,”jelas Mahayastra. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015