Singaraja (Antara Bali) - Akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali, Drs I Made Pageh MHum berharap generasi muda di daerah itu meneladani perjuangan pahlawan nasional asal Buleleng yakni I Gusti Ketut Pudja.

"I Gusti Ketut Pudja adalah sosok pahlawan yang berjuang dengan intelektualitas, terkait paham mulitkulturalisme di tanah air," kata Drs I Made Pageh M Hum di Singaraja, Selasa.

Ia menjelaskan, hal paling fenomenal yang dapat diamati dari perjuangan I Gusti Ketut Pudja adalah mengusulkan perubahan sila pertama Pancasila yakni kata Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk pemeluknya diganti menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa saja.

"Sebanyak dua belas suku kata tersebut dihilangkan oleh para anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), tidak lepas dari peran I Gusti Ketut Pudja, ketika itu dikenal sebagai pemeluk Hindu asal Buleleng, wilayah Sunda Kecil (Bali dan Nusa tenggara)," katanya.

Ia menambahkan, dari perubahan itulah, dasar negara Republik Indonesia yakni Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dan secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dapat menaungi agama-agama yang ada di Nusantara secara utuh.

Di era sekarang apalagi MEA, kata dia, mulai muncul fenomena generasi muda yang melupakan rasa solidarisme antar sesama rakyat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras dan budaya yang berbeda dan kemudian terkesan mengagung-agungkan produk budaya luar negeri. "Itulah fakta yang mulai muncul belakangan ini terkait pengaruh era globalisasi," imbuhnya.

Pageh mengatakan, hal sederhana yang mesti ditiru dari perjuangan I Gusti Ketut Pudja adalah rasa toleransi dan solidaritas antar umat beragama di tanah air.

"Mari tiru sikap beliau dengan tetap hormat menghormati keyakinan orang lain, saling tolong menolong tanpa melihat suku, ras dan budaya kita," paparnya.

Selain itu, pihaknya berharap generasi muda memiliki karakter sejarah yang kuat dalam melangkah kedepan. "Negara yang besar adalah negara yang menghargai sejarah dan jasa para pahlawan dan generasi muda sebagai agen perubahan mesti memahami itu," paparnya.

I Gusti Ketut Pudja adalah seorang pahlawan nasional kelahiran Buleleng. Pemberian gelar pahlawan nasional dilakukan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada 8 November 2011 lalu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015