Singaraja (Antara Bali) - Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Bali melakukan penelitian terharap partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum (Pemilu) di wilayah tersebut.

"Dua hal yang menjadi pokok utama penelitian yakni pemilihan presiden (Pilres) dan pemilihan legislatif (Pileg)," kata Peneliti sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Undiksha, Prof DR Sukadi, Sabtu.

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, akan direkomendasikan kepada KPU agar lebih meningkatkan lagi kegiatan sosialisasi sehingga masyarakat semakin terdidik dan sadar betapa pentingnya menggunakan hak pilih dalam pemilu.

Sukadi memaparkan, tingkat partisipasi pemilih secara umum menurun dalam setiap perhelatan demokrasi.

"Tingkat partisipasi Pemilu Legislatif 2004 sebesar 75 persen, menurun menjadi 68,67 persen pada 2009 dan menurun kembali menjadi 65,26 persen pada 2014," paparnya.

Ia menambahkan, hal yang sama juga terjadi pasca Pilpres, yaitu sebesar 70.02 persen pada 2004, menurun menjadi 65,26 persen pada 2009 dan kembali merosot menjadi 62,05 persen pada 2014.

"Rekomendasi kami dengan tema riset kesukarelaan warga dalam memilih, salah satunya bagi KPU Buleleng sebagai penyelenggara pemilu agar lebih meningkatkan lagi kegiatan sosialisasi pemilu untuk mendidik dan mengangkat tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan hak pilih," kata dia.

Sukadi juga menekankan bahwa untuk meningkatkan partisipasi pemilih adalah menjadikan memilih sebagai suatu hak sekaligus kewajiban yang utuh, karena jika hanya merupakan hak atau kewajiban akan tidak maksimal dalam penerapannya.

"Saya sarankan agar memilih dalam pemilu dijadikan menjadi hak dan sekaligus kewajiban, dengan demikian memilih disertai tanggung jawab terhadap pilihannya. Untuk menjadi demikian pendidikan politik mutlak diperlukan bagi masyarakat khusunya pemilih," jelasnya.

Dr I Nengah Suastika, salah satu peneliti lain mengatakan, warga dalam Pilkada Buleleng 2015 bahwa pemilih di Kabupaten Buleleng sudah semakin rasional dalam menentukan pilihannya, maka, dari itu yang perlu ditonjolkan dalam sosialisasi adalah penekanan visi dan misi calon serta komitmennya kepada masyarakat jika terpilih.

"Mereka yang sudah rasional ini harus terus ditingkatkan pengetahuannya melalui sosialisasi maupun pendidikan politik dan tugas penyelenggara dan Parpol adalah memformulasikan mekanisme sosialisasi dan pendidikan politik yang tepat bagi masyarakat," ujar Suastika. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015