Kuta (Antara Bali) - PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali melakukan evaluasi perkembangan cuaca setiap dua jam untuk mengantisipasi sebaran abu vulkanik Gunung Barujari di Lombok, NTB.

"Kami evaluasi setiap dua jam melihat situasi terkini," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, Trikora Harjo ditemui di Terminal Keberangkatan Internasional bandara setempat Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.

Menurut dia, pihaknya tidak bisa menyatakan bahwa pembukaan bandara dilakukan secara sementara atau kontinyu karena hal tersebut sangat dipengaruhi perkembangan cuaca dan erupsi yang merupakan peristiwa alam.

Itu artinya penutupan bisa sewaktu-waktu dapat terjadi apabila angin kembali membawa abu vulkanik menuju wilayah udara Bali.

Saat ini, kata dia, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Volcanic Ash Advisory Center di Darwin, Australia maka arah angin berhembus dari utara ke selatan atau menjauhi wilayah udara Bali.

Bandar Udara Internasional Ngurah Rai ditutup sejak Selasa (3/11) mulai pukul 19.30-23.30 WITA.

Penutupan kemudian diperpanjang hingga Kamis (5/11) dan akhirnya dibuka kembali mulai pukul 14.30 WITA.

Sedikitnya 692 jadwal penerbangan baik kedatangan maupun keberangkatan untuk rute domestik dan internasional dibatalkan akibat penutupan bandara itu.

Penutupan itu juga mengakibatkan ribuan calon penumpang terlantar di bandara namun sedikit di antaranya memilih menggunakan transportasi darat. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015