Kuta (Antara Bali) - Ratusan calon penumpang pesawat domestik memadati pusat pelayanan maskapai penerbangan untuk meminta uang kembali pembelian tiket atau `refund` di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali.

"Saya mau `refund` tiket. Saya mau lewat jalan darat saja," kata seorang calon penumpang maskapai Garuda Indonesia, Pipit Anggraini, ditemui di pusat layanan maskapai tersebut di Terminal Keberangkatan Domestik bandara setempat di Kuta, Kabupaten Badung, Kamis.

Pipit seharusnya berangkat ke Jakarta pada Rabu (4/11) namun karena erupsi Gunung Barujari di Lombok yang mengakibatkan penutupan Bandara Ngurah Rai, dia memutuskan untuk membatalkan jadwal penerbangannya dan meminta pengembalian uang.

Hal serupa juga dilakukan oleh seorang calon penumpang, Wahyudi, yang juga antre di loket pelayanan maskapai terpadu.

Mengingat ketidakpastian karena faktor alam, maka dirinya memutuskan untuk meminta pengembalian uang tiket ke maskapai Indonesia AirAsia.

"Seharusnya saya berangkat ke Surabaya Kamis ini tetapi karena penutupan bandara maka saya mau `refund`," ucap Wahyudi.

Sementara itu para calon penumpang domestik hingga saat ini masih memadati layanan maskapai di bandara setempat.

Selain meminta pengembalian uang tiket, sebagian lain juga melakukan konfirmasi kepada pihak maskapai terkait penerbangan lanjutan.

Bandara Ngurah Rai yang berlokasi di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, itu kembali ditutup hingga diperkirakan, Jumat (6/11) pada pukul 08.45 Wita.

Perpanjangan penutupan itu dilakukan mengingat sebaran abu vulkanik anak Gunung Rinjani masih menutupi wilayah udara di Pulau Dewata.

Hingga saat ini pihak Angkasa Pura I Ngurah Rai belum memberikan detail jumlah tambahan jadwal penerbangan yang dibatalkan hingga estimasi penutupan pada Jumat (6/11).

Sebelumnya jumlah jadwal penerbangan kedatangan dan keberangkatan baik rute domestik dan internasional yang dibatalkan mencapai 692 penerbangan dengan puluhan ribu calon penumpang telantar di salah satu bandara tersibuk di Indonesia itu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : Dewa Sudiarta Wiguna


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015