Jakarta (Antara Bali) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pentingnya restorasi lahan gambut untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan (karlahut) pada masa mendatang.

"Langkah yang paling penting adalah penyelesaian lahan gambut karena asap itu yang terbesar datang dari lahan gambut," kata JK setelah melaksanakan sholat Istisqa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu pagi.

Menurut Wapres, upaya restorasi lahan gambut membutuhkan kesepakatan nasional karena membutuhkan teknologi dalam penerapannya.

Dia menambahkan Indonesia akan melakukan konferensi lahan gambut internasional sebagai upaya diskusi restorasi lahan gambut Indonesia.

"Itu sedang dilaksanakan oleh Menkopolhukam dan diatur oleh Kementerian Kehutanan karena kita harus punya kesepakatan nasional terlebih dulu," jelas JK.

Selain itu, JK juga menjelaskan korban bencana asap karlahut berpotensi terkena penyakit berkepanjangan.

"Kalau anak-anak sudah sejak kecil terkena asap, pasti timbul penyakit jangka panjang dan sekarang kita selesaikan (bencana asap)," kata Wapres.

Sejumlah upaya juga dilakukan pemerintah untuk memadamkan karlahut seperti memicu hujan dengan menebarkan garam yang menyimpan uap air.

Wapres telah menginisiasi Sholat Istisqa Nasional di Masjid Istiqlal dengan harapan agar Allah SWT segera menurunkan hujan.

Para menteri juga turut melaksanakan Shalat Istisqa, antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil serta Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Bayu Prasetyo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015