Denpasar (Antara Bali) - Pengurus Komite Olahrga Nasional Indonesia Bali mengharapkan 18 karateka di daerah itu mampu lolos kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (pra-PON), di Medan, Sumatra Utara, pada 25-27 Oktober 2015.
"Dalam ajang PON karateka Bali belum pernah meraih medali emas. Namun, saya berharap saat kualifikasi PON karateka Bali mampu lolos lebih banyak sehingga saat PON nanti banyak mendulang emas," kata Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, di Denpasar, Rabu.
Untuk mencapai target meraih medali emas dalam PON nanti, kata dia, pihaknya mengajak seluruh komponen pengurus Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Provinsi Bali dan atletnya untuk bekerja keras agar mampu merealisasi target perolehan medali emas dicabang olahraga itu.
Ia menilai, atlet karateka Bali saat ini memiliki progres yang berkembang pesat yakni dengan adanya beberapa nama yang masuk nominasi peringkat nasional.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi pengurus FORKI Bali atas pembinaannya selama ini, mekipun dengan kondisi keterbatasan yang dimiliki KONI Bali.
"Dengan rasa optimistis mampu mencapai target itu, saya melihat ada aura positif akan mampu melangkah ke depan dan memberikan persembahan medali untuk Bali dalam ajang nanti
Sebelumnya, KONI Bali melepas 18 karateka andalannya pada (20/10) di GOR Lila Bhuana Denpasar yakni Putu Yoga Yudistira kelas kata perorangan atau beregu, Gede Sihaan Yogi Nata kata beregu, Putu Gede Sumantri kata beregu, Ni Made Suci Astuti kata perorangan.
Kemudian, Kadek Megi Wilantari kata beregu, Ni Made Ayu Oktarini kata beregu, Desak Putu Risna Dewi kata beregu, Agus Putra Bimantara kumite -55 kilogram (kg) putra, Komang Bintara Putra (-60 kg), I Gusti Agung Puta Handayana (-67 kg).
Atlet lainnya yakni Ngurah Aprilia Pratama kumite (-75 kg), Aditya Putra Thama (-84 kg), I Made Budi Kertiyasa (+84 kg), Ni Putu Eka Purnama Yanti (-50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistya Rani (-55 kg), Ni Made Dwi Puspita Sari (-61 kg), Sayu Purnama Sari (-68 kg) dan Made Resa Wirasakti (-68 kg).
Dalam ajang itu mempertandingkan 15 nomor dan Bali sendiri mengikuti semua nomor yang dipertandingkan. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Dalam ajang PON karateka Bali belum pernah meraih medali emas. Namun, saya berharap saat kualifikasi PON karateka Bali mampu lolos lebih banyak sehingga saat PON nanti banyak mendulang emas," kata Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, di Denpasar, Rabu.
Untuk mencapai target meraih medali emas dalam PON nanti, kata dia, pihaknya mengajak seluruh komponen pengurus Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Provinsi Bali dan atletnya untuk bekerja keras agar mampu merealisasi target perolehan medali emas dicabang olahraga itu.
Ia menilai, atlet karateka Bali saat ini memiliki progres yang berkembang pesat yakni dengan adanya beberapa nama yang masuk nominasi peringkat nasional.
Oleh karena itu, ia mengapresiasi pengurus FORKI Bali atas pembinaannya selama ini, mekipun dengan kondisi keterbatasan yang dimiliki KONI Bali.
"Dengan rasa optimistis mampu mencapai target itu, saya melihat ada aura positif akan mampu melangkah ke depan dan memberikan persembahan medali untuk Bali dalam ajang nanti
Sebelumnya, KONI Bali melepas 18 karateka andalannya pada (20/10) di GOR Lila Bhuana Denpasar yakni Putu Yoga Yudistira kelas kata perorangan atau beregu, Gede Sihaan Yogi Nata kata beregu, Putu Gede Sumantri kata beregu, Ni Made Suci Astuti kata perorangan.
Kemudian, Kadek Megi Wilantari kata beregu, Ni Made Ayu Oktarini kata beregu, Desak Putu Risna Dewi kata beregu, Agus Putra Bimantara kumite -55 kilogram (kg) putra, Komang Bintara Putra (-60 kg), I Gusti Agung Puta Handayana (-67 kg).
Atlet lainnya yakni Ngurah Aprilia Pratama kumite (-75 kg), Aditya Putra Thama (-84 kg), I Made Budi Kertiyasa (+84 kg), Ni Putu Eka Purnama Yanti (-50 kg putri), Cok Istri Agung Sanistya Rani (-55 kg), Ni Made Dwi Puspita Sari (-61 kg), Sayu Purnama Sari (-68 kg) dan Made Resa Wirasakti (-68 kg).
Dalam ajang itu mempertandingkan 15 nomor dan Bali sendiri mengikuti semua nomor yang dipertandingkan. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015