Denpasar (Antara Bali) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali mencatat kasus anjing yang terdeteksi positif virus rabies ditemukan pada 244 desa di Pulau Dewata.

"Desa yang positif rabies itu tersebar di 52 kecamatan, atau dengan kata lain hanya lima kecamatan di Bali yang sama sekali belum ditemukan kasus rabies," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali I Putu Sumantra di Denpasar, Kamis.

Oleh karena itu, dia mengharapkan kerja sama dari para camat dan kepala desa untuk membantu menyadarkan masyarakat agar ikut serta melakukan upaya pemberantasan rabies.

"Selama ini kendala yang paling besar adalah meminta kesadaran masyarakat agar anjingnya mau divaksin, atau dieliminasi ketika tidak bisa divaksin. Memang setelah kami pelajari, sesungguhnya penanganan rabies hanya lewat dua cara yakni dengan membuat anjing kebal sehingga tidak terkena virus rabies. Jika tidak bisa dibuat kebal dengan cara eliminasi," ucapnya.

Sumantra menambahkan, bagi anjing yang sudah positif rabies, akan mubazir juga jika dilakukan vaksinasi, sehingga satu-satunya cara yang dilakukan adalah lewat upaya eliminasi.

"Kami cukup bersyukur, sekarang ketika ada kasus, masyarakat sudah mulai mau agar anjingnya dieliminasi. Ya tetapi itu belum optimal, sekarang ayo kita tingkatkan. Apalagi jika ada awig-awig (peraturan adat tertulis) yang mencantumkan itu, sehingga pemeliharaan anjing menjadi semakin tertib," ujarnya.

Di sisi lain, dia mengharapkan agar di desa-desa segera dibentuk kelompok kerja (pokja) ataupun satuan tugas (satgas) penanggulangan rabies. Bahkan pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut ke semua kabupaten/kota di Bali.

"Satgas atau Pokja itu untuk mempercepat penanganan Dengan demikian mereka diharapkan secara cepat melaporkan pada petugas bahwa di sana ada kasus rabies, maupu anjing liar yang mengganggu," ujarnya.

Sumantra juga mewanti-wanti masyarakat agar jangan sembarangan mengambil, membeli dan meminta anjing. "Lihat sejarah anjing itu juga, baik induk dan anaknya, sudah divaksinasi atau belum. Jika belum agar segera divaksinasi dan itu gratis," katanya.

Sepanjang 2015 ini pihaknya sudah memvaksin anjing di Bali sebanyak 299.526 ekor dan mengeliminasi 22.081 anjing. Meskipun demikian, jumlah anjing liar dipandang cukup tinggi juga karena diprediksi total populasi anjing di Bali lebih dari 400 ribu ekor. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015