Jakarta (Antara Bali) - Masakan tradisional Indonesia seperti nasi rames, bakso, beraneka ragam soto baik Betawi, Kudus, Lamongan, sate, asinan, ternyata digemari banyak turis asing yang datang ke ibu kota Jakarta.
"Banyak turis asing yang datang ke Jakarta datang ke restoran kami (Roemah Kuliner), untuk menikmati makanan tradisional Indonesia," ujar Direktur Makanan dan Minuman Cinema 21, Dody Suhartono, di Jakarta, Senin.
Dody Suhartono menambahkan di restoran yang terletak di gedung bersejarah Metropole tersebut, dengan mudah menemukan makanan Indonesia dari berbagai daerah. "Masakan yang kami hidangkan sama sekali tak menggunakan penyedap rasa atau vetsin," tambah dia.
Pihaknya memilih membuat kaldu alami yang memerlukan waktu sekitar tujuh jam. Uniknya, restoran itu juga menyajikan makanan khas ala tempo dulu seperti puding talam duku, puding talam jagung hingga es bubur sumsum. Dody berharap dengan makanan, pengunjung bisa bernostalgia mengenang masa lalu di restoran tersebut.
Restoran itu menyediakan menu dari seluruh kepulauan di Indonesia, ada Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Yang unik restoran juga menyediakan sayur bunga pepaya, bubur sumsum, juga makanan jajanan tradisional dan spesial asinan Betawi.
Restoran itu menyediakan menu dari seluruh kepulauan di Indonesia, ada Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Selain turis asing, restoran tersebut juga kerap disambangi para duta besar negara sahabat.
Sebelumnya, Pakar kuliner William Wongso memperkirakan dalam waktu dekat kiblat kuliner dunia akan pindah ke Indonesia. William menambahkan kuliner Indonesia memiliki cita rasa unik dan kaya rempah yang dulu membuat bangsa Eropa datang dan mengkolonisasi Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Banyak turis asing yang datang ke Jakarta datang ke restoran kami (Roemah Kuliner), untuk menikmati makanan tradisional Indonesia," ujar Direktur Makanan dan Minuman Cinema 21, Dody Suhartono, di Jakarta, Senin.
Dody Suhartono menambahkan di restoran yang terletak di gedung bersejarah Metropole tersebut, dengan mudah menemukan makanan Indonesia dari berbagai daerah. "Masakan yang kami hidangkan sama sekali tak menggunakan penyedap rasa atau vetsin," tambah dia.
Pihaknya memilih membuat kaldu alami yang memerlukan waktu sekitar tujuh jam. Uniknya, restoran itu juga menyajikan makanan khas ala tempo dulu seperti puding talam duku, puding talam jagung hingga es bubur sumsum. Dody berharap dengan makanan, pengunjung bisa bernostalgia mengenang masa lalu di restoran tersebut.
Restoran itu menyediakan menu dari seluruh kepulauan di Indonesia, ada Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Yang unik restoran juga menyediakan sayur bunga pepaya, bubur sumsum, juga makanan jajanan tradisional dan spesial asinan Betawi.
Restoran itu menyediakan menu dari seluruh kepulauan di Indonesia, ada Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan sebagainya. Selain turis asing, restoran tersebut juga kerap disambangi para duta besar negara sahabat.
Sebelumnya, Pakar kuliner William Wongso memperkirakan dalam waktu dekat kiblat kuliner dunia akan pindah ke Indonesia. William menambahkan kuliner Indonesia memiliki cita rasa unik dan kaya rempah yang dulu membuat bangsa Eropa datang dan mengkolonisasi Indonesia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015