Singaraja (Antara Bali) - Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Buleleng, Bali menyebutkan potensi komoditas garam di daerah itu sangat menjanjikan karena memiliki ciri khas dibandingkan jenis garam di daerah lain.

"Kami memiliki beberapa jenis garam lokal, salah satunya garam Tejekula yang sangat terkenal karena proses pembuatannya menggunakan campuran tanah," kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Buleleng, I Nyoman Sutrisna, Minggu.

Manurut dia, pihaknya mengandalkan dua kecamatan sebagai sentra pengembangan garam yakni Gerokgak dan Tejakula. "Dua daerah itu memiliki garis pantai cukup panjang dan potensi para petani garam menjanjikan," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini, garam Buleleng Garam berhasil diekspor ke sejumlah negara seperti Jepang dan Australia. "Kedua negara tersebut sangat meminati garam petani Buleleng karena memiliki sangat khas yakni dalam bentuk piramida," kata dia.

Untuk meningkatkan produktivitas petani, pihaknya rutin mengadakan pembekalan dan penyuluhan kepada para petani di daerah itu, "Para petani turun temurun menproduksi garam dengan teknik tradisional perlu diberikan pemahaman juga untuk meningkatkan mutu dan kualitas garam yang dihasilkan," paparnya.

Selain itu, pihaknya memberdayakan petani garam untuk memproduksi garam dengan beraneka rasa. Seperti rasa cokelat, mentol, jeruk, dan stroberi.

Sutrisna yang juga Kelian Desa Pakraman Buleleng itu menambahkan, ide ini muncul setelah Diskanla Buleleng berkunjung ke San Fransisco, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Dikatakan ide itu bisa saja direalisasikan ketika Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan berkenan memfasilitasi para petani garam yang ada di Buleleng, mengingat garam dengan rasa asin sudah biasa di pasaran.

"Kedepannya kami bisa mulai membuat garam beraneka rasa seperti itu dengan difasilitasi kementerian. Seperti mengadakan penelitian garam di Buleleng agar nantinya apabila garam sudah mulai diproduksi dan dikemas petani tidak rugi," kata dia. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015