Denpasar (Antara Bali) - Barang kerajinan berbahan baku kayu sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali yang memasuki pasar ekspor selama delapan bulan I-2015 bernilai 43,5 juta dolar AS, berkurang dibanding periode yang sama sama tahun sebelumnya mencapai 50,6 juta dolar AS.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali, Made Suastika di Denpasar Kamis mengakui, bahwa kondisi itu merupakan suatu hal yang wajar dalam perdagangan, baik itu di dalam maupun ke luar negeri.

Secara umum perolehan devisa nonmigas Bali berfluktuasi hampir setiap bulan sepanjang 2015, dan perolehan devisa secara keseluruhan berkurang 8,11 persen dari 341,8 juta dolar periode Januari-Agustus 2014 menjadi hanya 314 juta dolar AS untuk periode Januari-Agustus 2015.

"Ini menunjukkan perdagangan luar negeri Bali cukup stabil, walau kondisi perekonomian dunia masih belum menggembirakan, tetapi pengapalan aneka barang kerajinan bernilai seni tinggi masih ada saja yang ke pasar mancanegara.

Kondisi ekonomi rakyat di negara konsumen, belum pulih benar, dan kondisi itu belum terlalu mengkhawatirkan akan realisasi ekpsor aneka barang kerajinan, hasil industri kecil dan matadagangan nonmigas Bali lainnya ke pasaran ekspor.

Ia mengatakan, perolehan devisa nonmigas tersebut mengalami fluktuasi sehingga ada kelompok-kelompok matadagangan yang berkurang perolehan devisanya tetapi ada pula bertambah banyak sehingga devisa yang masuk tetap stabil.

Kelompok matadagangan yang diperdagangan ke luar negeri mengalami kenaikan perolehan devisanya seperti hasil pertanian dan ikan tangkapan nelayan daerah ini naik 13,58 persen dari 71 juta dolar menjadi 80,6 juta dolar Januari-Agustus 2015.(APP)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015