Jakarta (Antara Bali) - Industri makanan dan minuman (mamin) olahan asal Indonesia saat ini tengah mengincar pasar Australia yang diharapkan mampu mendapatkan devisa cukup besar.

 Upaya itu dilakukan salah satunya melalui keikutsertaan Paviliun Indonesia pada pameran Fine Food Australia 2015 yang berlangsung di Sydney Showground, Sydney Olympic Park, New South Wales, Australia, yang sudah berlangsung sejak 20-23 September 2015.

"Australia menjadi target penting ekspor produk makanan dan minuman dari Indonesia," kata Atase Perdagangan Canberra, Iman Nurimansyah, dalam siaran pers yang diterima, Rabu.

Iman mengatakan bahwa tren impor produk mamin olahan Australia dari Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 13,06 persen, dimana impor makanan olahan Australia dari dunia juga terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 8,88 persen.  
"Indonesia harus mampu memenuhi standarisasi produk mamin olahan di pasar Australia. Jika hal ini dapat kita lakukan, maka ekspor produk mamin olahan Indonesia dapat terus meningkat," jelas Irman.

Kerja sama antara KBRI Canberra, ITPC Sydney, dan KJRI Sydney pada Pameran Fine Food Australia 2015 tersebut membuahkan estimasi transaksi sebesar 328 ribu dolar Australia, atau lebih dari Rp3 miliar. Diharapkan angka tersebut dapat bertambah dengan terjadinya repeat order tiap bulannya menjadi Rp36 miliar per tahun.

Pameran Fine Food Australia merupakan pameran food and hospitality industry berskala internasional yang dilaksanakan secara bergantian setiap tahunnya di kota Sydney dan Melbourne. Tahun depan, Pameran Fine Food Australia akan digelar di Melbourne, Victoria.

Partisipasi paviliun Indonesia pada Pameran Fine Food Australia 2015 bertujuan untuk meningkatkan hubungan dagang Indonesia-Australia, meningkatkan ekspor, khususnya makanan olahan Indonesia ke Australia, serta meningkatkan business-to-business links di antara kedua negara.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015