Palangka Raya (Antara Bali) - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Pusat Rosan Perkasa Roeslani menyatakan organisasi tersebut harus turun tangan dan dituntut lebih berperan aktif membangun perekonomian Indonesia.

"Permasalahan ekonomi yang dihadapai Indonesia saat ini kompleks karena terjadinya penurunan ekspor dan defisit neraca perdagangan maupun dan neraca berjalan," kata Rosan saat ramah tamah dengan pengurus Kadin Kalteng di Palangka Raya, Senin malam.

Rosan yang merupakan kandidat Ketum Kadin Pusat itu mengatakan kondisi lemah dan rentan terhadap nilai tukar itu membutuhkan kerja keras dan cerdas untuk membangun ekonomi Indonesia.

"Jika dipercaya memimpin Kadin pada Munas November 2015 nanti, saya bertekat akan membawa Kadin lebih aktif membangun ekonomi Indonesia," ucapnya.

Langkah awal yang dapat dilaksanakan menjaga tingkat inflasi menjadi rendah dan stabil sehingga iklim perekonomian akan menjadi kondusif, sehingga memberikan kepastian biaya produksi produk dan distribusi kepada pelaku usaha.

Rosan mengatakan, belajar dari strategi yang dilakukan Tiongkok, mestinya hal yang sama juga bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Depresiasi nilai tukar rupiah mestinya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki struktur ekonomi yang rapuh.

"Ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan baku dikurangi dan struktur ekspor diperbaiki. Jadi, Industri pondasi baru perekonomian nasional yang bukan sekedar teknologi fabrikasi dan manufaktur, tapi nilai tambah produk," ucapnya.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: Jaya Wirawana Manurung

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015