Denpasar (Antara Bali) - Puluhan pemuda yang tergabung dalam Forum Kebangkitan Siwa dan Budha (FKSB) di Denpasar, Rabu menggelar demo penolakan dan kecaman terhadap perintah pembongkaran patung Budha di Tanjung Balai, Sumatra Utara.
"Kami mengecam perintah pembongkaran patung Budha di Tanjung Balai, Sumatra Utara, karena langkah tersebut bisa mengancam kesatuan dan persatuan," kata koordinator aksi I Gede Landep di Bundaran Patung Caturmuka Denpasar.
Sembari membawa bendera merah putih dan bendera kuning 'Swastika' simbol agama Hindhu, para pemuda gabungan dari umat Hindu dan Budha di Bali itu memulai aksi dengan membentangkan spanduk warna putih.
Spanduk tersebut bertuliskan "Rakyat Bali kecam penurunan patung Budha di Tanjung Balai, Sumatra Utara". Mereka juga membagikan selebaran kepada para pengendara bermotor di perempatan jalan Udayana, Surapati dan Veteran.
"Kami mengecam rencana Pemerintah Kota Tanjung Balai yang akan membongkar patung Budha di atas Vihara Tri Ratna," tegas koordinator aksi I Gede Landep.
Massa yang berpakaian adat itu mengimbau pemerintah di Tanjung Balai untuk melestarikan seni budaya masyarakat sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan.
Mereka juga menolak segala bentuk diskriminasi terhadap agama, suku tertentu yang minoritas di negara Indonesia.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan toleransi antarumat beragama dan keutuhan NKRI," tandas dia.
Para pendemo mengingatkan bahwa NKRI berdiri di atas keberagaman latar belakang yang tak dapat dipungkiri, sebagai kekayaan yang harus dibina.
"Kami juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terpancing pada isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan NKRI," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010
"Kami mengecam perintah pembongkaran patung Budha di Tanjung Balai, Sumatra Utara, karena langkah tersebut bisa mengancam kesatuan dan persatuan," kata koordinator aksi I Gede Landep di Bundaran Patung Caturmuka Denpasar.
Sembari membawa bendera merah putih dan bendera kuning 'Swastika' simbol agama Hindhu, para pemuda gabungan dari umat Hindu dan Budha di Bali itu memulai aksi dengan membentangkan spanduk warna putih.
Spanduk tersebut bertuliskan "Rakyat Bali kecam penurunan patung Budha di Tanjung Balai, Sumatra Utara". Mereka juga membagikan selebaran kepada para pengendara bermotor di perempatan jalan Udayana, Surapati dan Veteran.
"Kami mengecam rencana Pemerintah Kota Tanjung Balai yang akan membongkar patung Budha di atas Vihara Tri Ratna," tegas koordinator aksi I Gede Landep.
Massa yang berpakaian adat itu mengimbau pemerintah di Tanjung Balai untuk melestarikan seni budaya masyarakat sebagai warisan leluhur yang harus dipertahankan.
Mereka juga menolak segala bentuk diskriminasi terhadap agama, suku tertentu yang minoritas di negara Indonesia.
"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kesadaran akan toleransi antarumat beragama dan keutuhan NKRI," tandas dia.
Para pendemo mengingatkan bahwa NKRI berdiri di atas keberagaman latar belakang yang tak dapat dipungkiri, sebagai kekayaan yang harus dibina.
"Kami juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak terpancing pada isu-isu yang dapat menimbulkan perpecahan NKRI," tegasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010