Denpasar (Antara Bali) - Wisatawan internasional terutama asal negara di kawasan ASEAN berkurang datang berlibur ke Bali, karena ada keraguan akibat peristiwa alam, yakni adanya sebaran kabut dalam lintasan penerbangan dari negaranya ke Denpasar.
"Di samping itu pula yang masih bisa menghantui para pelancong mancanegara akan munculnya secara tak terduga abu vulkanik Gunung Raung yang embusannya hingga ke Pulau Dewata beberapa waktu lalu," kata pengamat Pariwisata I Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Rabu.
Peristiwa alam tersebut tampaknya masih menghantui masyarakat di negara tetangga itu untuk melakukan perjalanan wisata, seperti asal Malaysia, Thailand dan Singapura termasuk Filipina yang dikhawatirkan akan berkurang berlibur di Bali.
Ia menyatakan, peristiwa alam tersebut merupakan salah satu penyebab berkurangnya masyarakat internasional dari negara ASEAN ke Bali, disamping memang adanya pertumbuhan ekonomi global yang belum kondusif yang juga ikut dirasakan di negeri tersebut.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali bahwa kedatangan masyarakat ASEAN ke Bali selama Januari-Juli 2015 sebanyak 245.417 orang atau hanya 10.64 persen dari seluruh kunjungan turis asing yang menyatakan berlibur di daerah ini 2,2 juta orang.
Putra mengatakan, melorot jumlah turis asing asal ASEAN itu terlihat drastis pada bulan Juli 2015 hanya 25.561 orang, pada hal bulan sebelumnya mencapai 46.756 orang dan kondisi itu kemungkinan besar akibat pengaruh asap dan abu Gungung Raung.
Turis asing yang datang dari Singapura tampaknya paling parah angka berkurangnya yakni mencapai 20,41 persen atau yang tertinggi diantara negara tetangga yakni dari sebanyak 104.921 orang Januari-Juli 2014 menjadi hanya 83.511 orang perioda sama 2015.
Menyusul pelancong asal Malaysia hanya datang sebanyak 110.965 orang selama Januari-Juli 2015 melorot 11,35 persen dari periode sama 2014 mencapai 125.173 orang dan Thailand berkurang dari 18.377 orang menjadi hanya 17.585 orang Januari-Juli 2015.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Di samping itu pula yang masih bisa menghantui para pelancong mancanegara akan munculnya secara tak terduga abu vulkanik Gunung Raung yang embusannya hingga ke Pulau Dewata beberapa waktu lalu," kata pengamat Pariwisata I Dewa Nyoman Putra di Denpasar, Rabu.
Peristiwa alam tersebut tampaknya masih menghantui masyarakat di negara tetangga itu untuk melakukan perjalanan wisata, seperti asal Malaysia, Thailand dan Singapura termasuk Filipina yang dikhawatirkan akan berkurang berlibur di Bali.
Ia menyatakan, peristiwa alam tersebut merupakan salah satu penyebab berkurangnya masyarakat internasional dari negara ASEAN ke Bali, disamping memang adanya pertumbuhan ekonomi global yang belum kondusif yang juga ikut dirasakan di negeri tersebut.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali bahwa kedatangan masyarakat ASEAN ke Bali selama Januari-Juli 2015 sebanyak 245.417 orang atau hanya 10.64 persen dari seluruh kunjungan turis asing yang menyatakan berlibur di daerah ini 2,2 juta orang.
Putra mengatakan, melorot jumlah turis asing asal ASEAN itu terlihat drastis pada bulan Juli 2015 hanya 25.561 orang, pada hal bulan sebelumnya mencapai 46.756 orang dan kondisi itu kemungkinan besar akibat pengaruh asap dan abu Gungung Raung.
Turis asing yang datang dari Singapura tampaknya paling parah angka berkurangnya yakni mencapai 20,41 persen atau yang tertinggi diantara negara tetangga yakni dari sebanyak 104.921 orang Januari-Juli 2014 menjadi hanya 83.511 orang perioda sama 2015.
Menyusul pelancong asal Malaysia hanya datang sebanyak 110.965 orang selama Januari-Juli 2015 melorot 11,35 persen dari periode sama 2014 mencapai 125.173 orang dan Thailand berkurang dari 18.377 orang menjadi hanya 17.585 orang Januari-Juli 2015.(APP)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015