Denpasar (Antara Bali) - Kementerian Pariwisata menyebutkan sektor pariwisata Indonesia terus mengalami peningkatan dan tercatat hingga Februari 2015 tumbuh sebesar 11,95 persen, dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun 2014.

"Pertumbuhan sektor pariwisata itu merupakan angka tertinggi yang dapat dicapai oleh industri pariwisata Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutannya yang dibacakan Staf Ahli Khusus Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata, Kemenpar Husen Alaydrus pada acara Wisuda STP Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.

Ia mengatakan, pariwisata telah menjadi sektor dalam peningkatan devisa negara. Saat ini tercatat sektor pariwisata menempati posisi keempat penyumbang devisa terbesar setelah industri minyak bumi, batubara dan kelapa sawit.

Mengingat pariwisata merupakan industri dengan sumber daya terbarukan, besar kemungkinannya di masa mendatang pariwisata akan menjadi sektor penyumbang devisa terbesar.

Kementerian pariwisata dengan optimistis yang tinggi menetapkan enam target utama dalam pembangunn pariwisata nasional, yakni pertama, peningkatan kontribusi pariwisata terhadap pendapatan domestik bruto (PDB) yang semula sembilan persen pada tahun 2014 menjadi 15 persen pada tahun 2019.

Kedua, peningkatan devisa dari pariwisata yang semula Rp140 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp280 triliun rupiah pada tahun 2019. Ketiga, peningkatan kontribusi pariwisata dalam menciptakan kesempatan kerja, dari 11 juta di tahun 2014 menjadi 13 juta ksempatan pada 2019.

Keempat, peningkatan indeks daya saing pariwisata Indonesia yang semula ada pada peringkat 70 dunia pada tahun 2014 menjadi peringkat 30 pada tahun 2019.

Kelima, peningkatan jumlah wisatawan mancanegera menjadi 20 juta pada tahun 2019, meningkat signifikan dari pencapaian 2014, yaitu 9,4 juta wisatawan. Keenam, peningkatan jumlah wisatawan nusantara dari 250 juta pada tahun 2014 menjadi 275 juta wisatawan pada tahun 2019.

Menteri Pariwisata mengatakan untuk mencapai enam target tersebut, tiga unsur pariwisata Indonesia, yaitu alam, kebudayaan dan produk (manmade) akan dikembangkan dengan selaras.

Oleh karena itu 35 persen potensi wisata Indonesia terletak pada alam, yang dapat dikembangkan dalam produk wisata bahari, ekologi dan petualangan.

Sedangkan unsur kebudayaan memegang peranan yang besar yakni 60 persen dari potensi pariwisata Indonesia, begitu juga kebudayaan dikembangkan dalam produk wisata warisan budaya, relegi, kuliner dan belanja. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015