Negara (Antara Bali) - Pemkab Jembrana membantu ratusan mesin tempel untuk nelayan di wilayahnya, yang dikelola secara berkelompok.
"Selain mesin tempel, kami juga memberikan bantuan jaring, serta paket bantuan untuk kolam budidaya ikan. Saya minta, kelompok penerima bantuan tidak ribut dengan sesamanya," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat menyerahkan bantuan tersebut di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Negara, Jumat.
Kepada pengurus kelompok yang mewakili penerimaan bantuan tersebut, ia berpesan, agar terbuka menyampaikan kepada anggotanya, serta menggunakan bantuan sesuai aturan.
Ia mengatakan, jika kelompok penerima menyalahi aturan saat mengelola bantuan, pihaknya lepas tangan, termasuk jika ada proses hukum terhadap mereka.
"Setelah menerima bantuan ini, silahkan saudara-saudara rapat dengan kelompok. Jangan sampai bantuan ini dipindah tangankan, karena akan ada konsekwensi hukumnya," ujarnya.
Ia mengingatkan, jenis bantuan yang diberikan merupakan pengajuan dari masing-masing kelompok, sudah sesuai dengan keinginan mereka, sehingga tidak masuk akal jika sampai ribut.
Untuk mengawasi pengelolaan bantuan tersebut, ia memerintahkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk melakukan pengawasan dan pembinaan.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Kehutanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa mengatakan, ada 80 kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut.
Untuk mesin tempel dan jaring dibagikan sebanyak 100 unit, sementara bantuan untuk kolam budidaya ikan dialokasikan 45 paket, dengan total anggaran Rp1,6 miliar lebih.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Selain mesin tempel, kami juga memberikan bantuan jaring, serta paket bantuan untuk kolam budidaya ikan. Saya minta, kelompok penerima bantuan tidak ribut dengan sesamanya," kata Bupati Jembrana I Putu Artha, saat menyerahkan bantuan tersebut di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Negara, Jumat.
Kepada pengurus kelompok yang mewakili penerimaan bantuan tersebut, ia berpesan, agar terbuka menyampaikan kepada anggotanya, serta menggunakan bantuan sesuai aturan.
Ia mengatakan, jika kelompok penerima menyalahi aturan saat mengelola bantuan, pihaknya lepas tangan, termasuk jika ada proses hukum terhadap mereka.
"Setelah menerima bantuan ini, silahkan saudara-saudara rapat dengan kelompok. Jangan sampai bantuan ini dipindah tangankan, karena akan ada konsekwensi hukumnya," ujarnya.
Ia mengingatkan, jenis bantuan yang diberikan merupakan pengajuan dari masing-masing kelompok, sudah sesuai dengan keinginan mereka, sehingga tidak masuk akal jika sampai ribut.
Untuk mengawasi pengelolaan bantuan tersebut, ia memerintahkan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) untuk melakukan pengawasan dan pembinaan.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan Dan Kehutanan Jembrana Made Dwi Maharimbawa mengatakan, ada 80 kelompok masyarakat yang mendapatkan bantuan tersebut.
Untuk mesin tempel dan jaring dibagikan sebanyak 100 unit, sementara bantuan untuk kolam budidaya ikan dialokasikan 45 paket, dengan total anggaran Rp1,6 miliar lebih.(GBI)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015