Jakarta (Antara Bali) - PT Pertamina (persero) berupaya untuk memperluas pasar dalam negeri melalui transaksi penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk pemenuhan kebutuhan operasional perusahaan swasta nasional.

"Pertamina 'savings'-nya satu dari penjualan ke PT Adaro Energy ada plusnya, tidak juga banyak, saya bisa potensi dapatkan ini paling tidak di atas Rp350 miliar setahun," kata Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang usai acara penandatangan nota kesepahaman antara PT Pertamina (Persero) dan PT Adaro Energy Tbk, Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat.

Menurutnya, kerja sama itu tentu memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian bangsa ke depannya. Ia mengatakan dalam kerja sama itu, volume jual beli BBM dari Pertamina ke Adaro hingga 550.000 kiloliter per tahun.

Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya sebelumnya membeli bahan bakar minyak biosolar dari perusahaan asing sekitar 300-350 juta dolar AS per tahun.

Namun, dengan adanya kerja sama dengan Pertamina, maka pihaknya akan mendapat suplai menyeluruh dari perusahaan nasional. Ia mengatakan pihaknya juga mencari BBM yang murah dan efisien sehingga tidak perlu bertransaksi dolar dan mengimpor.

Apalagi, lanjutnya, cadangan BBM berada dalam negeri sehingga kelangsungan pasokan akan terjamin. "Perputaran uang ini juga ada dalam negeri," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015