Denpasar (Antar Balia) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengapresiasi pembentukan Satuan Karya Gerakan Pramuka (Saka) Widya Budaya Bakti yang merupakan salah satu wadah pembentukan karakter generasi muda di Pulau Dewata.
"Kami yakin, melalui gerakan Pramuka akan terbentuk karakter generasi muda yang berbudi pekerti untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat," kata Sudikerta saat menerima audiensi Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Bali, NTB, NTT yang juga selaku Penanggung Jawab Kegiatan Workshop Saka Widya Budaya, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, perilaku masyarakat akhir-akhir ini mengalami degradasi khususnya sikap tolong-menolong dan gotong royong, diyakini salah satunya dapat diatasi lewat gerakan Pramuka.
"Saya juga berharap Saka ini dapat menjadi wadah pemahaman akan pentingnya pelestarian kebudayaan kepada generasi muda bahkan perlu dapat ditularkan kepada masyarakat lainnya," harapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali I Made Purna menyampaikan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah bentuk sumbangan pemikiran dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta pembangunan kebudayaan, yang berdimensi pendidikan karakter bangsa.
Saka Widya Budaya Bakt, lanjut dia merupakan satuan kerja gerakan Pramuka yang baru dan akan dibentuk di wilayah Bali sebagai wadah kegiatan untuk peningkatan pengetahuan keterampilan praktis dalam bidang Penddidkan Anak Usia Dini, nonformal dan informal.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan menyosialisasikan keberadaan Saka di bidang Budaya serta memberikan pemahaman akan pentingnya pelestarian kebudayaan melalui kegiatan Pramuka," kata Purna.
Untuk memantapkan pembentukan Saka tersebut, akan digelar workshop yang akan dilaksanakan pada 12 September 2015 di Denpasar yang diikuti oleh perwakilan anggota pramuka dari Kwartir Cabang se-Provinsi Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami yakin, melalui gerakan Pramuka akan terbentuk karakter generasi muda yang berbudi pekerti untuk menjalankan kehidupan bermasyarakat," kata Sudikerta saat menerima audiensi Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Wilayah Bali, NTB, NTT yang juga selaku Penanggung Jawab Kegiatan Workshop Saka Widya Budaya, di Denpasar, Senin.
Menurut dia, perilaku masyarakat akhir-akhir ini mengalami degradasi khususnya sikap tolong-menolong dan gotong royong, diyakini salah satunya dapat diatasi lewat gerakan Pramuka.
"Saya juga berharap Saka ini dapat menjadi wadah pemahaman akan pentingnya pelestarian kebudayaan kepada generasi muda bahkan perlu dapat ditularkan kepada masyarakat lainnya," harapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali I Made Purna menyampaikan pembentukan Saka Widya Budaya Bakti adalah bentuk sumbangan pemikiran dalam pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, serta pembangunan kebudayaan, yang berdimensi pendidikan karakter bangsa.
Saka Widya Budaya Bakt, lanjut dia merupakan satuan kerja gerakan Pramuka yang baru dan akan dibentuk di wilayah Bali sebagai wadah kegiatan untuk peningkatan pengetahuan keterampilan praktis dalam bidang Penddidkan Anak Usia Dini, nonformal dan informal.
"Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan menyosialisasikan keberadaan Saka di bidang Budaya serta memberikan pemahaman akan pentingnya pelestarian kebudayaan melalui kegiatan Pramuka," kata Purna.
Untuk memantapkan pembentukan Saka tersebut, akan digelar workshop yang akan dilaksanakan pada 12 September 2015 di Denpasar yang diikuti oleh perwakilan anggota pramuka dari Kwartir Cabang se-Provinsi Bali. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015