Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) segera memulai konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas bumi (BBG).

"Saya minta mulai Januari 2016, sudah ada kapal Pelni dan ASDP yang siap menggunakan BBG," kata Rini, di sela penandatangan kerja sama antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Pelni dan ASDP dalam memanfaatkan gas bumi untuk transportasi laut, di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.

Dalam kerja sama itu, PGN siap memasok BBG kepada kedua BUMN yang bergerak pada jasa transportasi laut tersebut sebagai bagian dari inisiatif memperluas pemakaian gas bumi di Indonesia.

Menurut Rini, selama ini biaya penggunaan BBM pada BUMN Transportasi laut rata-rata mencapai  58 persen dari total biaya operasional perusahaan.

"Kalau semua bisa dikonversi menjadi LPG maka bisa menurunkan biaya operasional dalam jumlah signifikan. Apalagi PGN dalam menjual disepakati lebih murah hingga 40 persen itu akan sangat membantu Pelni dan ASDP," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Rini juga menegaskan bahwa selain efisiensi, maka konversi tersebut juga menjadi bagian penting dalam membantu pemerintah mengurangi impor bahan bakar.

"Efisiensi pasti, tapi yang juga tidak kalah penting adalah terjadinya perbaikan lingkungan dengan mengurangi polusi udara," tegasnya. Ia menambahkan, sinergi PGN, Pelni dan ASDP ini menjadi perintis dalam mengurangi impor BBM.

Sementara itu, Dirut PGN Hendi P Santoso mengatakan siap memasok bahan bakar gas bumi untuk operasional Pelni dan ASDP. Sedangkan Direktur Utama Pelni Elfien Goentoro mengatakan saat ini pihaknya memiliki sebanyak 22 unit kapal. "Kami segera melakukan penambahan atau semacam instalasi teknologi secara bertahap hingga seluruh kapal kami dapat menggunakan BBG. Kami program konversi ini dapat direalisasikan mulai Januari 2016 untuk beberapa kapal," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Royke Sinaga

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015