Jakarta (Antara Bali) - Sebanyak 59 persen orang Indonesia mempercayai jasa keuangan untuk membantu mempersiapkan masa pensiun, berdasarkan survei Global Aging Institute (GAI) dan Prudential Corporation Asia.

Pemimpin GAI Richard Jackson di Jakarta, Rabu, mengatakan sikap masyarakat terhadap industri jasa keuangan berbeda-beda di tiap pasar.

Akan tetapi survei menunjukkan sebagian besar dari mereka memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap industri jasa keuangan. "Lebih banyak responden yang setuju bahwa masyarakat dapat mempercayai saran perusahaan jasa keuangan untuk membantu mereka mempersiapkan masa pensiun," ujar Richard.

Keinginan responden mencari nasihat keuangan yang profesional dalam berinvestasi untuk masa pensiun mereka, tutur dia, berhubungan erat dengan tingkat pendapatan serta pendidikan mereka.

Sebanyak 96 persen responden Indonesia yang masih bekerja, kata Richard, pernah melakukan konsultasi keuangan dengan industri jasa keuangan yang dianggap profesional.

Meski begitu, ia mengatakan tidak banyak orang Indonesia yang berharap mendapatkan pemasukan dari jasa keuangan seperti asuransi, saham, obligasi atau reksadana saat pensiun.

Menurut sebagian besar orang Indonesia, tutur dia, secara ideal yang bertanggung jawab untuk menyediakan pemasukan saat memasuki masa pensiun adalah pemerintah. Sebanyak 45 persen berpendapat seperti itu, 25 persen beranggapan perusahaan yang bertanggung jawab, 18 persen dari tabungan sendiri dan 11 persen berpendapat anggota keluarga yang idealnya bertanggung jawab.

Survei masa pensiun tersebut merupakan gelombang kedua yang dilakukan kepada pekerja dan pensiunan di enam negara yang disurvei pada gelombang pertama ditambah Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam. Sedangkan negara yang disurvei pada gelombang pertama alah Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Singapura dan Korea Selatan. Semua sampel survei merupakan perwakilan nasional kecuali Tiongkok, Indonesia, Filipina, Thailand dan Vietnam yang hanya dikhususkan di perkotaan. (WDY)

Pewarta: Dyah Dwi Astuti

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015