Denpasar  (Antara Bali) - Inflasi pedesaan di Bali sebesar 0,64 persen pada bulan Agustus 2015, lebih besar dibanding angka nasional pada bulan yang sama hanya tercatat 0,47 persen.

"Dari 33 provinsi di Indonesia yang menjadi sasaran survei, 27 provinsi di antaranya mengalami inflasi dan enam provinsi deflasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panasunan Siregar di Denpasar, Rabu.

Ia mengatakan, inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 1,23 persen dan inflasi terendah di Nusa Tenggara Timur (NTT) 0,03 persen.

Sementara deflasi terbesar terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 0,57 persen serta deflasi terendah di Papua Barat dan Sumatera Utara masing-masing 0,01 persen.

Hasil pemantauan harga-harga di daerah perdesaan di Bali pada bulan Agustus 2015 menunjukkan nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan 0,34 persen dari 104,60 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 104,25 persen.

Kondisi tersebut berkat indeks harga yang diterima petani (lt) mengalami kenaikan 0,12 persen dari 122,11 persen pada bulan Juli 2015 menjadi 122,27 persen pada Agustus 2015.

Pda sisi lain indeks yang dibayar petani (lb) mengalami kenaikan 0,46 persen dari 116,74 persen menjadi 117,28 persen.

Dari lima subsektor yang menentukan pembentukan NTP Bali, dua di antaranya mengalami penurunan yakni subsektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,19 persen dan hortikultura 1,38 persen.

Sementara tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan yang terdiri atas tanaman pangan sebesar 1,79 persen, peternakan 0,28 persen dan subsektor perikanan 0,22 persen.

Nilai tukar petani diperoleh dari perbandingan indeks yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, sehingga semakin tinggi NTP dan semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani.

Selain itu juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi rumah tangga, ujar Panasunan Siregar. (APP)

Pewarta: Pewarta : I Ketut Sutika

Editor : Adi Purnama Putra


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015