Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan rumah sakit pratama di Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dapat terbangun mulai awal 2016, pascatahun ini gagal dibangun karena keterlambatan pencairan anggaran dari pemerintah pusat.

"Bisa `nggak` tender dan administrasinya sejak awal disiapkan sehingga mulai Januari 2016 bisa dibangun," kata Pastika dalam Rapat Evaluasi Semester I/2015, di Denpasar, Selasa.

Sebelumnya pembangunan RS Pratama di Nusa Penida tahun ini mendapatkan alokasi anggaran lewat APBN sebesar Rp30 miliar, hanya saja Pemerintah Kabupaten Klungkung memutuskan untuk tidak membangun RS tersebut karena DIPA-nya baru turun akhir Juni 2015 yang dipandang tidak cukup waktu untuk menyelesaikan pembangunan gedung RS tersebut.

Pemerintah Provinsi Bali berencana mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar pada APBD Bali 2016 untuk membangun RS Pratama di Nusa Penida.

"Menurut saya, harus diselesaikan tahun depan pembangunannya, karena kasihan terutama bagi ibu-ibu yang mau melahirkan yang harus mendapatkan penanganan sesar," ucap Pastika.

Pastika berpandangan, kalau masyarakat Bali di luar Nusa Penida jika sakit masih memiliki banyak alternatif mendapatkan penanganan dari berbagai rumah sakit.

"Tetapi kalau di Nusa Penida, ketika ada yang sakit, tidak ada alternatif. Bayangkan saja kalau orang di sana mau melahirkan dan ada gelombang tinggi. Oleh karena itu, maksud saya seharusnya pembangunan RS Pratama di Nusa Penida sekaligus jadi tahun depan," ujarnya.

Dia mengusulkan agar anggaran pembangunan RS Pratama di Nusa Penida untuk 2016 bisa dikaji untuk diperbesar sehingga tidak harus menunggu tahun berikutnya untuk rampung.

"Jika anggarannya bertahap, bisa-bisa baru selesai pada 2018," kata mantan Kapolda Bali itu.(APP)

Pewarta: Pewarta : Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015