Denpasar (Antara Bali) - Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali menargetkan lewat bursa lowongan kerja yang dibuka 28-29 Agustus 2015 di GOR Lila Buana, Denpasar, dapat menyerap sekitar 6.000 tenaga kerja.
"Kami berharap seluruh lowongan kerja dapat terisi. Sebanyak 60 perusahaan yang ikut `Job Fair` kali ini menyediakan total 6.000 lowongan kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali I Gusti Agung Sudarsana, di sela pelaksanaan Job Fair tersebut, di Denpasar, Jumat.
Dia cukup menyayangkan dalam pelaksanaan Bursa Lowongan Kerja Provinsi Bali yang digelar beberapa bulan lalu, yang melamar hanya sekitar 1.500 orang, padahal lowongan yang tersedia hingga 4.500.
Menurut dia, semestinya generasi muda tidak terlalu memiilih untuk mendapatkan pekerjaan dengan hanya berpatokan pada gaji besar.
"Kerja dululah, kalau sudah kerja baru milih. Kalau belum kerja `kan kemampuan belum tahu, masak minta gaji gede," ucap Sudarsana.
Di sisi lain, lanjut dia, jika dilihat dari lowongan kerja yang tersedia sesungguhnya cukup bervariasi, mulai dari usaha ritel, perbankan, hingga lowongan kerja ke luar negeri.
"Ketika yang melamar itu lebih sedikit dari lowongan yang tersedia, ini yang perlu dicarikan jawabannya. Pertanyaannya, apakah karena tidak ada yang menganggur ataukah ada yang menganggur tetapi belum terketuk hatinya untuk bekerja," ujarnya.
Sudarsana berpandangan, bisa jadi ada yang tamat SMA dan sarjana memang belum ingin bekerja dan ingin bersenang-senang terlebih dahulu. "Tetapi, kami akan berusaha terus mendorong adanya job fair di provinsi maupun di kabupaten-kabupaten," ucapnya.
Untuk bursa kerja di tingkat provinsi mulai tahun ini dilaksanakan selama dua kali. Sedangkan di kabupaten dan kota juga dilaksanakan kegiatan yang serupa.
"Kabupaten yang belum bisa melaksanakan bursa kerja itu di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Mungkin juga mereka tidak bisa melaksanakan, karena keterbatasan jumlah perusahaan," katanya.
Tidak mungkin juga, lanjut dia, kalau orang Denpasar mau mencari kerja ke Klungkung dan Karangasem karena yang di Denpasar saja tidak didatangi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami berharap seluruh lowongan kerja dapat terisi. Sebanyak 60 perusahaan yang ikut `Job Fair` kali ini menyediakan total 6.000 lowongan kerja," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Bali I Gusti Agung Sudarsana, di sela pelaksanaan Job Fair tersebut, di Denpasar, Jumat.
Dia cukup menyayangkan dalam pelaksanaan Bursa Lowongan Kerja Provinsi Bali yang digelar beberapa bulan lalu, yang melamar hanya sekitar 1.500 orang, padahal lowongan yang tersedia hingga 4.500.
Menurut dia, semestinya generasi muda tidak terlalu memiilih untuk mendapatkan pekerjaan dengan hanya berpatokan pada gaji besar.
"Kerja dululah, kalau sudah kerja baru milih. Kalau belum kerja `kan kemampuan belum tahu, masak minta gaji gede," ucap Sudarsana.
Di sisi lain, lanjut dia, jika dilihat dari lowongan kerja yang tersedia sesungguhnya cukup bervariasi, mulai dari usaha ritel, perbankan, hingga lowongan kerja ke luar negeri.
"Ketika yang melamar itu lebih sedikit dari lowongan yang tersedia, ini yang perlu dicarikan jawabannya. Pertanyaannya, apakah karena tidak ada yang menganggur ataukah ada yang menganggur tetapi belum terketuk hatinya untuk bekerja," ujarnya.
Sudarsana berpandangan, bisa jadi ada yang tamat SMA dan sarjana memang belum ingin bekerja dan ingin bersenang-senang terlebih dahulu. "Tetapi, kami akan berusaha terus mendorong adanya job fair di provinsi maupun di kabupaten-kabupaten," ucapnya.
Untuk bursa kerja di tingkat provinsi mulai tahun ini dilaksanakan selama dua kali. Sedangkan di kabupaten dan kota juga dilaksanakan kegiatan yang serupa.
"Kabupaten yang belum bisa melaksanakan bursa kerja itu di Kabupaten Klungkung dan Karangasem. Mungkin juga mereka tidak bisa melaksanakan, karena keterbatasan jumlah perusahaan," katanya.
Tidak mungkin juga, lanjut dia, kalau orang Denpasar mau mencari kerja ke Klungkung dan Karangasem karena yang di Denpasar saja tidak didatangi. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015