Denpasar (Antara Bali) - Harga cabai besar di Pasar Badung, Denpasar, Bali, mengalami kenaikan harga Rp1.000 per kilogramn(kg) atau mencapai Rp15.000/kg dari harga sebelumnya Rp14.000/kg, Selasa.

"Kenaikan harga ini terjadi sejak Senin (17/8) karena jumlah permintaan konsumen meningkat yang tidak diimbangi ketersediaan barang," ujar Wayan Windia, seorang pedagang di Pasar Badung, Bali.

Menurut dia, penyebab lain kenaikan harga cabai besar disebabkan barang yang dibeli distributor menipis karena petani di Bali belum panen raya.

Namun, kenaikan harga cabai besar itu, kata dia, masih dikatakan wajar karena belum mengakibatkan pedagang mengalami kerugian akibat stok barang yang dijual membusuk.

"Dalam sehari mampu menjual delapan kilogram cabai rawit, meskipun harganya mahal konsumen tetap ramai membeli cabai rawit," ujarnya.

Ia mengharapkan pemerintah secara berkesinambungan meninjau distributor cabai besar dan perlu pemantauan harga cabai di pasaran agar tidak terus mengalami lonjakan harga sehingga kondisi harga kembali stabil.

Apabila harga cabai besar itu terus naik, ucap dia, dikhawatirkan permintaan konsumen akan turun, sehingga stok yang ada akan membusuk.

Berbanding terbalik dengan untuk harga cabai rawit, ia menuturkan bahwa saat ini justru anjlok hingga Rp10.000/kg atau kisaran harga Rp60.000 yang sepekan lalu sempat melonjak hingga Rp70.000/kg.

"Penyebab anjloknya harga cabai rawit karena banyaknya kiriman barang itu dari luar daerah Bali sehingga stok barang berlimpah sehingga untuk mencegah membusuk agen distributor menjual murah," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Yuda, seorang pedagang di Kumbasari, Denpasar, Bali, juga mengakui kenaikan harga cabai besar mencapai Rp1.000/kg itu disebabkan karena belum adanya musim panen dari petani dan ketersediaan barang di agen sudah menipis.

"Kenaikan harga ini mungkin disebabkan belum adanya panen dari petani, namun untuk harga cabai rawit saat ini sudah mulai turun kisaran harga Rp65.000/kg dibandingkan sebelumnya mencapai Rp70.000/kg," ujar Yuda. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Made Surya


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015