Tabanan (Antara Bali) – Sejumlah kebutuhan bahan pokok kembali melambung, salah satunya telur.

Dari hasil pantauan di Pasar Kediri, Tabanan, kenaikan harga telur  saat ini mencapai Rp1030 per butirnya setelah sebelumnya Rp1010 per butirnya.

“Sebelum mengalami kenaikan satu krat Rp30.300 saya jual lagi Rp32.000 sekarang saya ambil satu krat Rp 30.900 lalu saya jual lagi ke pengecer Rp34.000,” terang Nengah Nurati, kata s pedagang telur ayam.

Nurati mengaku, kenaikan harga telur ayam  ini cukup membuat tersebut resah dirinya karena berdampak pada permintaan telur ayam oleh para pelanggannya.

“Sekarang saja sudah ada pelanggan yang mengurangi pembeliannya, mereka biasanya akan menjual kembali dengan harga Rp1.500 per butir,” papar Nuriati.

Sementara itu, hal yang sama pun di keluhkan seorang pengepul telur, yang mengeluhkan harga telur ayam yang naik selama dua hari terakhir ini, berdampak pada sepinya pembeli.

Menurut Made Rasta,  pengepul telur ayam di Banjar Dajan Tenten, Desa Anyar, Kediri, Tabanan, mengatakan bahwa rata-rata kenaikan harga telur mencapai Rp30 persen.

“Harga telur ini sedikit demi sedikit merangkat naik, dari mulai Rp1000 per butir, lalu naik menjadi Rp1010 per butir sampai sekarang Rp1030 perbutir,”ungkap Made.

Ia  menambahkan jika tak hanya telur ayam, kenaikan harga juga dialami oleh telur bebek, dimana telur bebek mengalami kenaikan harga mencapai Rp100 per butir. “Telur bebek naik dari harganya Rp1600 per butir menjadi Rp1700 perbutirnya,” pungkasnya.

Made Rasta berharap agar kondisi ini tidak berlarut-larut dan kembali seperti semula supaya bisa mendapatkan keuntungan pada penjualan dan pembeli kembali normal. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Pande Yudha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015